Selamat sore dokter,
Saya memiliki adenomiosis (pertumbuhan abnormal di jaringan yang melapisi lapisan terdalam dari dinding rahim). Ukurannya sudah mengecil dari 3,8 cm menjadi 1,2 cm. Namun saya tak kunjung hamil padahal sudah menikah selama 4 tahun. Hasil pap smear serta prolactin saya semuanya normal. Tetapi dari USG saya terakhir di bulan Juni, saya suspect PCO (kelainan di indung telur wanita akibat ketidakseimbangan hormon) dan diberi Glucophage 1×1 selama 3 bulan oleh dokter kandungan. Yang saya ingin tanyakan, apakah adenomiosis dapat menurunkan kesuburan? Dokter saya menyarankan LOD (operasi laser) jika belum hamil juga, mengingat usia pernikahan kami memasuki tahun ke-4. Terima kasih.
Salam,
Oline
Halo Ibu Oline,
Adenomyosis (adenomiosis) merupakan penyakit kesehatan wanita yang terjadi pada dinding rahim tempat bertumbuhnya jaringan endometrium (jaringan yang melapisi dinding dalam rahim) ke dalam myometrium (lapisan otot rahim jaringan endometrium). Adenomiosis biasanya terjadi pada akhir periode subur wanita setelah memiliki anak.
Penyebab dari adenomyosis belum diketahui secara pasti, tapi beberapa faktor risiko bisa meningkatkan angka kejadian adenomyosis seperti pernah menjalani pembedahan uterus (operasi Caesar), proses melahirkan, usia setengah baya (sebelum menopause tapi penyakit ini biasanya menghilang setelah menopause). Dalam beberapa kasus, adenomyosis tidak menimbulkan gejala atau keluhan apapun. Namun dalam kasus lain, berbagai gejala mungkin dirasakan, di antaranya perdarahan berat atau berkepanjangan saat menstruasi, kram parah atau nyeri hebat di panggul selama menstruasi (dismenore), kram yang terus berlangsung selama menstruasi dan cenderung memburuk seiring bertambahnya usia, nyeri selama hubungan seksual, atau keluar gumpalan darah saat menstruasi.
Efek dari adenomyosis pada kesuburan dan kehamilan tidak jelas. Adenomyosis mungkin menyebabkan berkurangnya kesuburan. Informasi yang ada menyebutkan bahwa adenomyosis bisa terjadi pada 17% wanita hamil berusia di atas 35 tahun. Pada kebanyakan kasus, adenomyosis pada wanita hamil baru diketahui secara kebetulan pada saat operasi Caesar atau pada saat operasi pengangkatan rahim. Jadi hubungan adenomyosis dengan masalah kesehatan wanita seperti ketidaksuburan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Bagi wanita yang mengalami ketidaknyamanan parah akibat adenomyosis, perawatan tertentu mungkin dapat membantu mengurangi gejala, tetapi terapi histerectomi (operasi pengangkatan rahim) saat ini dipertimbangkan sebagai satu-satunya terapi yang efektif untuk adenomyosis yang menimbulkan gejala. Ahli bedah yang berpengalaman hanya dapat mengangkat sebagian rahim (hanya daerah rahim yang mengandung adenomyosis saja). Meskipun hanya sebagian rahim yang diangkat, kehamilan tidak bisa terjadi.
Saat ini, Anda juga didiagnosa mengalami PCOS atau Policystic Ovary Syndrome (Sindroma ovarium polikistik) yakni kelainan di indung telur wanita akibat ketidakseimbangan hormon. Sindroma ovarium polikistik dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi dan menyebabkan gangguan kesuburan. Gejalanya antara lain adalah mentruasi tidak teratur (menjadi jarang atau berdarah banyak), gangguan kesuburan, gangguan pematangan sel telur sehingga telur berukuran kecil, gangguan metabolisme lemak, peningkatan berat badan dan jaringan lemak pada tubuh bagian atas, timbul jerawat pada muka atau badan, dan pertumbuhan rambut-rambut halus yang berlebihan di wajah dan badan.
Namun, beberapa wanita mungkin tidak merasakan adanya gejala-gejala PCOS selain mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan (infertilitas). Infertilitas pada penderita PCOS terjadi karena indung telurnya tidak mampu melepaskan sel telur setiap bulannya. Di samping mengalami peningkatan kadar hormon pria, PCOS juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin (insulin tidak dapat bekerja optimal dalam membawa gula di dalam darah untuk masuk ke dalam sel) dan hiperinsulinemia (tingginya kadar insulin dalam tubuh). Akibatnya penderita PCOS cenderung akan mengalami gangguan dalam pengaturan metabolisme lemak (lipid) dan pengaturan kadar gula darah (kadar gula darah menjadi tinggi dalam tubuh seperti yang terjadi pada penderita gula darah) dan hal ini merupakan alasan Anda diberikan terapi Glucophage 1×1 selama 3 bulan oleh dokter kandungan.
PCOS mempengaruhi infertilitas (gangguan kesuburan) karena membuat wanita berada dalam siklus anovulatoar (tidak mengandung sel telur) akibat dari ketidakseimbangan hormonal. Untuk mengatasi masalah kesehatan wanita seperti gangguan kesuburan, diperlukan terapi hormonal lainnya (seperti obat kontrasepsi oral) atau obat penyubur (clomiphene) yang dapat diberikan oleh dokter. Selain itu, dapat juga dilakukan terapi Laparoscopic ovarian drilling (LOD) yaitu operasi sederhana yang menggunakan laser/panas untuk menghancurkan jaringan ovarium yang memproduksi androgen (sekelompok hormon yang berperan dalam menentukan sifat laki-laki dan aktivitas reproduksi), seperti hormon testosteron.
Semoga membantu informasi ini, terimakasih. Salam Sehat.
Salam,
dr. Ryan Thamrin