Halo Dokter,
Nama saya Panji. Sekarang umur saya 25 tahun. Saya mempunyai keluhan kesehatan yaitu berat badan. Berat badan saya sekarang 50 Kg dan tinggi saya 170 cm. Saya selalu minder bila berada di sekeliling orang lain karena badan saya yang kurus. Semua makanan sudah saya coba untuk menambah berat badan saya seperti kacang hijau dan daging merah, tetapi tetap saja berat badan saya tidak kunjung bertambah. Dulu saya sempat stres memikirkan berat badan saya, sampai berat badan saya turun menjadi 48 Kg. Apakah yang harus saya lakukan agar berat badan saya bisa menjadi ideal sehingga saya bisa merasa percaya diri bila berkumpul dengan teman-teman saya.
Terima kasih.
Panji Herjuna
Dear Panji Herjuna
Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Sebelum kami menjelaskan hal apa saja yang dapat menjadi cara menambah berat badan, berikut kami jelaskan terlebih dahulu hal apa saja yang menjadi penyebab berat badan tidak dapat bertambah.
Berikut beberapa faktor penyebab berat badan tidak dapat bertambah:
- Kurang seimbang asupan makanan & konsumsi energi harian
Berat badan tidak bertambah apabila konsumsi energi harian Anda lebih rendah dari kebutuhan. Apabila hal ini terjadi, maka sebagian cadangan energi tubuh yang berbentuk lemak akan digunakan.
- Kondisi metabolisme tubuh
Metabolisme adalah proses tubuh mengubah kalori menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan setiap sel tubuh. Jika Anda memiliki kondisi metabolisme tubuh yang terlalu cepat, maka energi yang Anda hasilkan menjadi lebih cepat habis. Karena terlalu cepat habis, asupan makan dan minum yang biasanya Anda konsumsi kurang dapat menyeimbangkan kecepatan metabolisme Anda. Hal ini biasanya disebabkan oleh faktor keturunan.
- Terdapat penyakit kronik
Terdapat beberapa penyakit kronik (teridap lama) yang menyebabkan Anda sulit gemuk, di antaranya seperti penyakit hipertiroid (peningkatan hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di dalam leher yang berfungsi untuk menstimulasi metabolisme tubuh), penyakit tuberculosis (penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis), kondisi diabetes mellitus (suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa), hingga penyakit kanker.
Untuk mengetahui apakah terdapat penyakit dasar yang menyebabkan berat badan Anda tidak bisa bertambah, diperlukan proses cek up kesehatan secara menyeluruh oleh dokter dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah lengkap dan pemeriksaan rontgen paru.
Untuk dapat menambah berat badan perlu diperhatikan 3 hal mendasar, yaitu:
- pola makan
- pola olahraga
- pola istirahat (tidur)
Berikut adalah beberapa tips untuk cara menambah berat badan yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Penuhi porsi makan Anda sebanyak tiga kali sehari dengan gizi seimbang – rendah lemak jenuh (saturated fat) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tinggi lemak tak jenuh (unsaturated fat). Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari-hari yang mengandung zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Anda dapat juga meningkatkan asupan protein dan karbohidrat dengan menambah makanan sumber energi dan protein seperti roti, nasi, umbi-umbian, ikan, daging, tempe atau tahu dalam menu Anda sehari-hari.
- Tambahkan dua kali makanan kecil di sela waktu makan besar. Pilihlah makanan kecil seperti keju, susu, potongan buah, atau jus buah.
- Olahraga secara teratur selama 30-60 menit minimal dua kali dalam seminggu, karena kegiatan ini biasanya akan memicu rasa lapar, meningkatkan nafsu makan, menyeimbangkan metabolisme tubuh, dan meningkatkan berat badan dengan sehat.
- Perbanyak konsumsi air putih, minimal delapan gelas per hari.
- Istirahat yang cukup delapan jam perhari.
Demikian kiat cara menambah berat badan ini dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Dyah Novita Anggraini