Halo Dokter,
Saya berumur 58 tahun dengan berat badan 82 kg dan tinggi badan 170 cm. Saya mempunyai keluhan pada pencernaan, yaitu susah BAB (buang air besar). Kalau sedang BAB tidak pernah tuntas, sehingga perut terasa membesar karena kotoran belum terbuang semua. Saya sudah mencoba dengan berbagai macam obat dan makan buah, namun belum juga lancar. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, sekitar 2 tahun. Saya juga rutin berolahraga seperti senam pagi, lari di tempat, dan push up serta sit up. Mengapa BAB saya masih belum lancar, ya? Mohon solusinya.
Terima kasih,
Kris Hindarno
Jawaban:
Dear Bapak Kris,
Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan saat ini. Anda memiliki keluhan mengenai susah BAB, yang dalam istilah medis dinamakan konstipasi.
Konstipasi merupakan suatu keadaan ketika feses (tinja) menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan, sehingga frekuensi buang air besar menjadi lebih jarang dari biasanya. Konstipasi bisa terjadi karena perjalanan makanan melewati kolon (usus besar) terlalu lambat, sehingga kolon memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyerap air yang terkandung dalam sisa-sisa makanan, dan hal ini menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Usus besar berfungsi untuk menyerap zat-zat gigi serta mencegah bakteri berbahaya masuk ke dalam tubuh.
Frekuensi buang air besar berbeda-beda pada setiap orang. Tidak semua orang mampu buang air besar setiap hari, namun hal tersebut tidak dapat dikatakan tidak normal.
Dalam keadaan normal, seseorang dapat buang air besar dengan frekuensi tiga kali dalam sehari hingga tiga kali dalam seminggu. Jika frekuensi buang air besar Anda kurang dari tiga kali dalam seminggu, baru dapat dikatakan bahwa Anda menderita konstipasi. Setelah tiga hari, feses akan semakin keras dan sulit untuk melewati anus.
Berikut adalah beberapa gejala susah BAB:
- Frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
- Sering mengejan saat buang air besar.
- Nyeri pada bagian perut.
- Tinja keras atau ukurannya kecil.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan susah BAB, seperti:
- Kurang minum untuk waktu yang lama, yang dianjurkan adalah minum satu setengah liter per hari.
- Kurang olahraga.
- Kurang asupan makanan berserat, seperti sayur berwarna hijau dan buah seperti pepaya, apel, mangga, dan jeruk.
- Konsumsi kafein, teh atau alkohol yang berlebihan.
- Terlalu banyak asupan makanan olahan susu.
- Kebiasaan menunda buang air besar.
- Penggunaan beberapa jenis obat, seperti obat antasid yang mengandung kalsium dan aluminium.
- Penggunaan obat-obatan pencahar secara berlebihan dan untuk waktu yang lama. Penggunaan obat pencahar secara berlebihan dapat merusak dinding usus besar, sehingga menimbulkan terjadinya konstipasi.
- Adanya luka pada kulit anus.
- Adanya kelainan psikologis akibat kecemasan yang berlebihan, dan sebagainya.
- Kehamilan.
- Kanker kolon atau pertumbuhan sel abnormal di daerah saluran pencernaan bagian akhir (usus besar).
Kami sarankan Anda untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang, seperti kolonoskopi untuk melihat apakah terdapat sumbatan pada usus besar.
Berikut adalah cara-cara untuk menghindari gangguan susah BAB:
- Perbanyak asupan sayur dan buah setiap hari. Sayur dan buah yang mengandung serat tinggi dapat membantu proses pengeluaran feses, contohnya brokoli, kol, kubis, apel, dan pepaya.
- Minum air putih satu setengah liter setiap hari.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Dyah Novita Anggraini