Hal seputar kehamilan selalu menarik untuk dibahas. Ada kalanya kesehatan wanita dipertanyakan karena tak kunjung hamil setelah memiliki pasangan, tapi ada pula ada wanita lain yang tidak menginginkan kehamilannya. Banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi jika seorang wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Risiko tersebut misalnya stres, depresi, dan kekebalan tubuh yang menurun.[1]
Menurut Ari Goedadi, Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana), salah satu penyebab kehamilan yang tidak diinginkan dikarenakan masih kurangnya akses informasi dan akses pelayanan kontrasepsi di masyarakat..[2] Kehamilan yang tidak diinginkan sebenarnya bisa diminimalkan jika Anda dan pasangan bisa menghitung masa subur. Sebab pada masa subur, kesehatan wanita berada dalam keadaan paling siap untuk dibuahi. Sehingga, kemungkinan besar wanita akan hamil ketika melakukan hubungan seksual di masa subur.
Menghitung Masa Subur
Pada umumnya, wanita memiliki siklus menstruasi antara 28 hingga 32 hari. Untuk siklus menstruasi 28 hari, hari ke-14 dari hari pertama menstruasi biasanya merupakan masa subur wanita. Pada masa subur tersebut, ovarium akan mengeluarkan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi. Namun, tentunya masa subur tersebut tidak selalu terjadi di hari keempat belas. Waktunya bisa bervariasi mulai dari hari ke-11 hingga hari ke-21 tergantung dari siklus menstruasi.[3]
Menggunakan Alat Tes Masa Subur
Prinsip penggunaan alat tes masa subur hampir sama dengan alat tes kehamilan, yaitu dengan menggunakan air seni. Alat tes ini biasanya dilengkapi indikator. Indikator kesuburan bisa dilihat dari perubahan warna setelah alat ditetesi air seni. Tingkat akurasi alat tes masa subur mencapai 90 hingga 95 persen. Sehingga, alat ini merupakan salah satu solusi yang paling praktis dan akurat untuk mengetahui masa subur.[4]
Memahami Ciri-Ciri yang Timbul di Masa Subur
Ternyata masa subur juga menunjukkan ciri-ciri yang khas meskipun kaum wanita jarang menyadarinya. Pada masa subur, rahim akan memproduksi lendir berwarna bening yang elastis. Hal ini yang membuat vagina terasa lebih basah saat masa subur. Wanita yang sedang berada pada masa subur juga memiliki suhu basal tubuh yang meningkat antara 0.2 hingga 0.5 derajat celcius selama 3 hari. Suhu basal tubuh bisa diukur sesaat setelah bangun tidur, tepatnya sebelum Anda bangkit dari tempat tidur dan mulai beraktivitas.[5]
Jika saat ini Anda sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan, tentu tak cukup hanya menghitung masa subur saja. Anda juga bisa mencari tahu mengenai tips cepat hamil lainnya di sini.