Deposito dan Sistem Dana Pinjaman Bank
Tabungan tidak selalu menjadi pilihan aman dalam menyimpan uang. Terdapat beberapa alternatif lain untuk menyimpan dana yang Anda miliki tanpa harus merasa was-was setiap saat. Salah satunya adalah dengan cara deposito.
Apa itu deposito? Deposito merupakan bentuk investasi tabungan jangka panjang dengan konsep yang sama dengan menabung pada umumnya. Bedanya adalah deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu, dan bunganya lebih besar daripada tabungan biasa.
Biasanya selisih bunga yang didapat cukup jauh sehingga dapat menguntungkan nasabah yang melakukan deposito. Dengan kata lain, ketika Anda melakukan deposito, sama saja Anda sedang meminjamkan uang kepada bank untuk kemudian diinvestasikan pada hal lain.
Keuntungan Memiliki Investasi Deposito
Banyak alasan seseorang lebih memilih melakukan deposito, salah satunya adalah keamanan dan keuntungan yang akan diterima oleh nasabah itu sendiri. Patut diingat bahwa saat melakukan investasi deposito, tidak dapat diambil sesuai hati Anda.
Deposito memiliki jangka waktu untuk dapat mengambilnya dan setiap bank memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Biasanya jangka waktu yang ditetapkan mulai dari 1, 6, bahkan hingga 12 bulan. Semakin lama jangka waktunya, biasanya bunga depositonya lebih tinggi.
Ketika Anda ingin melakukan investasi deposito, bank yang Anda pilih akan memberikan persyaratan yang harus dilengkapi. Untuk melakukan deposito masing-masing bank akan mensyaratkan minimal dana, ada yang minimal Rp1 juta, ada juga yang minimal dananya sebesar Rp10 juta. Tergantung dari ketetapan bank yang Anda pilih untuk melakukan investasi deposito.
Investasi Deposito Menggunakan Dana Pinjaman
Lalu, mungkinkah melakukan investasi deposito dengan menggunakan dana pinjaman? Jawabnya adalah mungkin saja. Baiknya Anda perhatikan terlebih dahulu mengenai langkah-langkah dalam melakukan investasi deposito. Berikut 6 hal yang harus diperhatikan saat investasi deposito:
1. Reputasi Bank
Memilih bank untuk melakukan investasi deposito menjadi hal utama yang patut Anda perhatikan, sebab bank harus memenuhi standar kesehatan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini sangat penting dalam menghindari risiko bank mengalami kebangkrutan sebelum Anda selesai menanamkan investasi di bank tersebut.
2. Jangka Deposito
Dalam berdeposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu yang telah ditentukan, misalnya 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bahkan, ada juga yang memiliki jangka waktu lebih singkat yaitu 1-2 minggu saja.
Jangka waktu ini memang mempengaruhi besar bunga yang akan Anda peroleh, namun jangan hanya terpengaruh pada besarnya bunga saja. Pastikan pula jangka waktu investasi telah sesuai dengan kebutuhan masa depan Anda.
BACA JUGA: 5 MANAJEMEN UTANG YANG PERLU ANDA PERHATIKAN
3. Lakukan Perbandingan Antar Bank
Untuk melakukan investasi deposito, ada baiknya Anda melakukan perbandingan dari beberapa bank yang terkait dengan deposito. Usai melakukan perbandingan, pertimbangkan faktor bunga dari setiap bank tersebut.
4. Bunga Deposito
Deposito mendapat jaminan Lembaga Pinjamin Simpanan (LPS). Namun, LPS memiliki tingkat bunga tersendiri dalam menjamin simpanan nasabah. Berhati-hatilah jika Anda mendapatkan tawaran bunga deposito yang cukup tinggi, sebab dalam kasus seperti ini LPS tidak akan menjamin uang deposito dengan bunga di atas suku bunga penjaminan. Waspadalah akan iming-iming bunga tinggi.
5. Pilih Jenis Deposito
Anda berhak memilih jenis deposito yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya, Anda ingin berinvestasi dengan jangka waktu dua tahun dan tidak ingin terjebak dengan tingkat suku bunga rendah, maka jenis deposito berjangka merupakan produk yang cocok dengan Anda.
Apabila Anda khawatir akan membutuhkan dana tersebut secara tiba-tiba, sebaiknya pertimbangkan jenis deposito likuid atau on call yang sewaktu-waktu dapat dicairkan.
6. Syarat dan Biaya Lain
Masing-masing bank memiliki syarat yang berbeda-beda, pilihlah bank dengan syarat yang paling mudah untuk Anda. Hal ini demi memudahkan Anda dalam melakukan pencairan, bila syaratnya semakin rumit maka semakin merepotkan pula. Selain itu, perhatikan juga biaya administrasi per bulan dan biaya pinalti jika melakukan penarikan sebelum jatuh tempo.
Dari keenam hal tersebut yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan investasi deposito, Anda bisa memperlajarinya terlebih dahulu agar Anda tidak salah melangkah. Sebaiknya perhitungkan juga biaya yang akan Anda keluarkan untuk melakukan deposito setiap bulannya.
Setelah itu, hitung berapa besar biaya keuangan yang harus Anda kembalikan kepada bank atas dana pinjaman yang Anda miliki. Pikirkan juga berapa keuntungan yang Anda dapatkan ketika Anda ingin melakukan investasi deposito.
Jangan hanya memikirkan besar bunga yang akan Anda dapatkan ketika akan memulai investasi deposito, tanpa Anda memikirkan besar biaya atau bunga yang harus Anda keluarkan atas dana pinjaman tersebut. Bijaklah dalam mengolah uang Anda, untuk masa depan Anda kelak.