Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Pertimbangan Memilih Investasi untuk Pensiun

Mempersiapkan pensiun, perlu pertimbangan dan perencanaan yang matang. Hal ini harus mulai Anda pikirkan dari sekarang, saat masih produktif. Memiliki dana pensiun akan membantu Anda ketika tidak lagi bekerja dan memperoleh penghasilan.
 
Setiap keluarga memiliki kebutuhan dan tujuan berbeda dalam perencanaan keuangan. Sebagai bagian dari perencanaan pensiun yang baik, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memilih produk investasi guna menambah tabungan untuk mempersiapkan dana pensiun.
 
Berikut adalah beberapa contoh target dan tujuan pensiun:
  • Saya ingin pensiun pada usia 60 tahun dan jalan-jalan ke luar negeri 4 kali dalam setahun.
  • Saya ingin memiliki pendapatan bulanan sebesar 70% dari total gaji tahunan saya.
  • Saya ingin memiliki cukup uang untuk membiayai hidup ketika saya pensiun pada usia 62 tahun, dan tetap dapat menopang biaya hidup sampai usia 85 tahun.
  • Saya ingin mewariskan uang yang setara dengan nilai Rp400 juta saat ini untuk cucu saya kelak.
 
Dalam merencanakan pensiun, Anda sebaiknya mempertimbangkan hal berikut:
Usia yang diinginkan saat pensiun.
sebagian dari Anda mungkin berharap untuk pensiun dini dan membelanjakan uang untuk bersenang-senang atau jalan-jalan keliling dunia. Perlu diingat, semakin dini usia pensiun, maka semakin banyak dana yang perlu dikumpulkan.
 
– Jangka waktu sebelum mencapai usia pensiun.
Semakin cepat kita memulai merencanakan, menabung dan berinvestasi untuk pensiun, semakin besar kemungkinan kita mencapai tujuan. Jika kita menunda keputusan beberapa tahun, kita memiliki kemungkinan untuk tidak mencapai tujuan pensiun dan harus mengorbankan gaya hidup Anda saat pensiun.
 
Jangka waktu pensiun.
Mungkin beberapa dari Anda akan hidup sampai 80 tahun, sebagian lainnya mungkin hidup hingga 90 ataupun 100 tahun dengan kemajuan di bidang kedokteran dan perawatan kesehatan, usia harapan hidup akan bertambah. Semakin lama jangka waktu pensiun, semakin banyak uang yang harus dikumpulkan pada saat pensiun.
 
Toleransi terhadap risiko.
Semakin tinggi risiko, semakin besar imbal hasil, begitu pula kemungkinan kerugian. Tidak semua orang memiliki pemikiran untuk membeli dengan harga rendah kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Hal ini bergantung pada toleransi risiko masing-masing individu.
 
Tingkat gaya hidup yang diinginkan saat pensiun.
Sebagian dari Anda mungkin memimpikan liburan setiap bulan dengan jet pribadi, atau memiliki limousin pribadi setelah pensiun. Akan lebih realistis bila Anda merencanakan gaya hidup yang lebih sederhana.
 
Efisiensi pajak.
Anda dapat mencari produk tabungan atau investasi yang bebas pajak atau memberlakukan pajak yang relatif rendah. Selain Anda dapat menabung lebih banyak di masa pensiun, Anda juga dapat membayar pajak yang relatif kecil dengan pilihan ini.
 
Arus kas.
Sebagai bagian dari perencanaan pensiun, sangatlah penting untuk meminta saran pada perencana keuangan. Meskipun menabung dan berinvestasi sangat penting untuk masa depan, Anda juga harus mengatur pinjaman Anda saat ini, serta menyediakan dana darurat. Anda juga harus memproteksi diri Anda dengan asuransi. Hal ini diperlukan untuk memastikan Anda memiliki arus kas yang cukup setiap bulannya.
 
Berikut adalah beberapa pilihan investasi yang tersedia untuk mempersiapkan dana pensiun:
1. Dana Pensiun Pemerintah
Anda dapat menyerahkan pengelolaan dana pensiun pada lembaga pemerintah. Pelaksana dana pensiun pemerintah yaitu Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), yang berganti nama menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sejak Januari 2014.
 
Terhitung mulai 1 Juli 2015, seluruh pekerja di Indonesia akan terdaftar dalam program jaminan pensiun. Iuran pensiun ditetapkan sebesar 8% dari gaji pokok, dimana 5% dibayarkan pengusaha, sedangkan 3% dibayarkan pekerja, sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
 
Namun, dana pensiun pemerintah mungkin hanya dapat menopang biaya kebutuhan dasar Anda, yang tidak mencukupi untuk mencapai tujuan keuangan ketika pensiun di usia tertentu. Dana pensiun pemerintah kemungkinan juga tidak dapat mencukupi gaya hidup yang kita kehendaki.
 
2. Deposito Berjangka
Jenis investasi ini memiliki risiko yang relatif rendah. Hal ini karena nilai pokok uang yang Anda investasikan terjaga. Produk ini serupa dengan tabungan. Bedanya, deposito biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Namun, waktu pengambilan uang ditentukan oleh pihak bank atau sesuai tanggal jatuh tempo, yakni mulai dari 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan. Walau demikian, Anda bisa memperpanjang jangka waktu deposito setelah jatuh tempo, sehingga instrumen ini dapat digunakan untuk jangka panjang.
 
Seiring risikonya yang rendah, jenis investasi ini memiliki tingkat bunga yang tidak terlalu menarik. Untuk memiliki deposito berjangka, Anda perlu membuka rekening di bank dan menyetorkan dana Anda.
 
3. Obligasi Negara Ritel
Selain deposito, terdapat instrumen investasi lain yang risikonya rendah, bahkan bebas risiko, yaitu Obligasi Negara Ritel atau dikenal sebagai Obligasi Republik Indonesia (ORI). ORI merupakan surat pengakuan utang jangka panjang di atas 12 bulan yang diterbitkan Departemen Keuangan Republik Indonesia dan dijual kepada masyarakat. Membeli ORI artinya Anda meminjamkan uang pada Negara, sedangkan Negara berutang pada Anda.
 
Biasanya harga ORI adalah Rp1 juta dengan minimal pemesanan Rp5 juta, Anda dapat membelinya melalui agen penjual yang ditunjuk oleh negara, biasanya bank umum atau perusahaan sekuritas. Berikut adalah langkah umum pembelian ORI:
– Pertama, membuka rekening di bank atau sekuritas yang ditunjuk pemerintah.
– Selanjutnya mendaftarkan diri kepada agen penjual dan menyetorkan sejumlah dana sesuai dengan jumlah investasi yang dikehendaki.
– Setelah itu Anda akan menerima pembayaran kupon tiap bulannya di rekening Anda.
 
Investasi ini tergolong tidak berisiko karena dijamin negara. ORI memberi imbal hasil berupa kupon. Tingkat kupon yang ditawarkan di ORI pun biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito yang ditawarkan bank milik pemerintah. Selain itu investasi ORI terbilang likuid karena dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga kompetitif, seperti dikutip dari artikel Mohamad Afif dalam republika.co.id (13/10/2014).
 
4. Membeli Tanah dan Bangunan
Anda juga dapat berinvestasi dengan aset berwujud, yaitu tanah dan bangunan. Jika Anda memiliki kocek yang minim untuk berinvestasi di sektor properti, ada strategi untuk menyiasatinya, menurut Fitriavi Noeriman, perencana keuangan dari QM Financial seperti dikutip dari bisnis.com (7/2/2014).
 
Yang pertama adalah memilih rumah atau apartemen yang masuk kategori low end, yang sesuai dengan anggaran Anda . Anda juga dapat membeli properti di daerah pinggiran kota yang harganya relatif lebih murah daripada di kota. Setelah itu, Anda dapat menemukan penyewa rumah untuk mendapat pemasukan bulanan atau tahunan.
 
Menjadi pemilik properti untuk pensiun cukup berisiko. Saat Anda tua, sulit bagi Anda untuk memperbaik
i dan merawat properti. Anda juga harus mempertimbangkan saat tidak ada penyewa rumah dalam suatu periode. Apakah Anda masih bisa memenuhi kebutuhan dengan pemasukan lain? Memiliki properti adalah sebuah investasi yang tidak liquid. Jika Anda memiliki kebutuhan mendesak, sulit untuk menjual properti secara cepat. Di samping itu, membeli suatu aset dengan nilai tinggi, dapat membuat Anda tidak memiliki variasi investasi lain (diversifikasi). Diversifikasi investasi bermanfaat agar keuangan Anda akan tetap stabil saat pasar properti menurun.
 
5. Reksa Dana dan Saham
Jenis investasi reksa dana terbagi dalam beberapa jenis dengan tingkat risiko yang berbeda:
1. Risiko rendah: reksa dana pasar uang;
2. Risiko rendah hingga menengah: reksa dana pendapatan tetap, reksa dana terproteksi, reksa dana campuran dengan alokasi saham tertentu;
3. Risiko menengah hingga tinggi: reksa dana campuran dengan orientasi saham yang cukup besar;
4. Risiko tinggi: reksa dana saham.
 
Sementara itu, sebagai investor Anda dapat melakukan investasi saham. Namun perlu diingat bahwa jenis investasi ini memerlukan analisa yang baik atas dana investasinya karena saham cenderung memiliki risiko yang relatif tinggi.
 
Risiko
Apa pun instrumen investasi yang Anda pilih untuk menyiapkan masa depan, perhatikan keuntungan dan risikonya. Anda juga dapat meminta bantuan perencana keuangan Futuready untuk berkonsultasi mengenai investasi terbaik yang bagi Anda di sini. Untuk semua tipe investasi di atas, penting untuk mengeceknya secara berkala apakah tujuan keuangan Anda tercapai. Perencanaan pensiun bukan sesuatu yang hanya dilakukan 1 kali, tetapi harus diperiksa sekali setahun untuk mengetahui apakah sesuai target. Anda dapat meminta bantuan perencana keuangan yang berpengalaman di bidang perencanaan pensiun.
 
Jika artikel ini bermanfaat untuk masa depan Anda, share artikel ini supaya bermanfaat juga untuk masa depan orang lain lewat fitur jejaring sosial di bawa ini. Semoga sukses!