Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

3 Hal yang Perlu Anda Persiapkan untuk Kepentingan Dana Sosial

Yanti (34) menghitung uang di dompet yang akan dimasukkan dalam tiga amplop yang berjajar di atas meja. Hari itu ada tiga undangan hajatan yang harus dia hadiri. Ia sedang menimbang-nimbang, berapa jumlah uang yang akan disumbangkan. Menyumbang sedikit rasanya tak enak. Sebab, yang menggelar hajatan adalah teman dekat dan saudara. Tapi bila menyumbang dalam jumlah agak banyak, hal tersebut bisa mengganggu keuangan keluarganya, karena tanggal gajian masih lama.

Apa yang  dirasakan Yanti ini mungkin pernah Anda rasakan juga. Bingung menentukan berapa uang yang akan dimasukkan ke dalam amplop sumbangan memang kadang jadi permasalahan tersendiri.

Lantas, apakah ada cara khusus untuk menyiapkan dana sosial agar Anda tidak kebingungan saat akan menggunakannya? Berikut ini tiga tips manajemen keuangan keluarga dari Prita Hapsari Ghozie untuk mengalokasikan dana sosial yang bisa Anda coba praktikkan.

Perlu ada anggaran khusus

Menurut Prita, dana sosial adalah pengeluaran yang tidak rutin dan sifatnya tidak wajib. Ia manyarankan agar dana sosial masuk ke dalam pos gaya hidup. Besar kecilnya juga tidak ada standar baku. Masing-masing keluarga bisa berbeda-beda dana yang dialokasikan. Namun, Prita mengatakan bahwa dana sosial idealnya tidak lebih dari lima persen penghasilan Anda (www.pesona.co.id, 13 April 2015).


Tidak memaksakan diri

Hal ini penting untuk dilakukan. Menurut Prita, sebaiknya Anda tidak berutang untuk menyumbang teman atau saudara yang sedang menggelar hajatan. Gunakan dana milik Anda yang ada. Agar tidak terjadi percekcokan antara Anda dan pasangan, kedua belah pihak harus sepakat besaran dana untuk menyumbang saudara dari masing-masing pihak. Tentukan besaran yang sama. Bila ada hajatan di luar kota dan dana Anda mepet, Anda cukup mengirimkan sumbangan. Tak harus memaksakan diri hadir, apalagi sampai berutang.

Mengutamakan keterbukaan

Dana sosial tidak dikeluarkan setiap saat. Pada bulan-bulan tertentu seperti Bulan Haji, biasanya banyak acara pernikahan. Pada bulan seperti ini, dana sosial bisa jadi lebih banyak dikeluarkan. Jika pada masa-masa ramai hajatan dan Anda memang tak punya dana berlebih, Anda perlu terbuka dengan kondisi tersebut. Anda bisa berdiskusi dengan pasangan tentang kemungkinan tidak menghadiri hajatan, dan memberikan ucapan kepada kerabat atau teman yang mengundang di kemudian hari.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda mengelola manajemen keuangan keluarga terkait dana sosial melalui kolom di bawah ini.