Giat bekerja agar masa depan lebih mapan dan bahagia merupakan impian semua orang. Namun di sisi lain, kebiasaan “gila kerja” malah bisa juga membahayakan kesehatan tubuh Anda.
Anda termasuk orang yang gila kerja atau workaholic? Hati-hati, jangan sampai karena ingin mengejar karier dan posisi impian, Anda mengorbankan kesehatan.
Lembur boleh. Mengejar karier juga sah-sah saja. Tapi kalau semua justru membuat Anda gampang sakit, ini bisa jadi hambatan kenaikan karier bukan? Karena itu, kenali tiga tanda ini, untuk mengetahui apakah cara kerja Anda mulai berisiko untuk kesehatan.
- Bekerja Lebih Dari 50 Jam/Minggu
Umumnya jam kerja normal adalah 8 jam per hari. Jika terpaksa lembur, jumlah jam kerja dalam seminggu yang disarankan maksimal adalah 50 jam. Itu pun harus dibagi setiap harinya. Ada 8 jam untuk bekerja keras, 8 jam bekerja ringan, dan 8 jam dipakai untuk tidur. Karena itu jika Anda ternyata tak tidur kurang dari 6 jam dalam sehari, Anda perlu mewaspadai gejala menurunnya daya tahan tubuh.
- Jarak Rumah Ke Kantor yang Jauh
Di kota-kota besar, banyak orang harus menempuh jarak yang jauh dari rumah ke kantor. Bahkan di Jakarta sering kali orang pergi dari rumah sejak sebelum pukul 5 pagi agar sampai ke kantor tepat pukul 8 pagi. Akibatnya, banyak orang yang waktunya habis di jalan. Kondisi ini selain bisa mengganggu produktivitas kerja akibat capek di jalan, juga bisa berdampak pada kesehatan mental dan pikiran.
- Punya Pimpinan yang Galak
Tak jarang Anda sudah merasa cocok dengan pekerjaan, tapi punya bos yang galak. Kalau galak karena Anda salah mungkin justru bisa jadi pembelajaran. Tapi kalau keseringan marah dan menyuruh Anda lembur saat harusnya bisa libur, ini bisa jadi masalah. Sebab ternyata punya pimpinan yang kurang kooperatif bisa memengaruhi kesehatan. Hasilnya, Anda akan stres setiap kali harus bekerja sama dengan pimpinan.
Kalau Anda pernah mengalami salah satu dari ketiga hal di atas, ada baiknya Anda mulai memikirkan solusi agar pekerjaan yang tidak membahayakan kesehatan dan masa depan.