Pertumbuhan industri digital di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh, setidaknya hingga lima tahun ke depan. Prediksi tentu bukan tanpa sebab. Mengingat saat ini Indonesia memang digadang-gadang akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia. Potensi ini tentunya tak lepas dari berkembangnya ekonomi digital yang disebut-sebut akan memainkan peranan besar ke depannya.
Ada banyak faktor yang menjadi pendukung terjadinya hal ini. Pertama, tentu saja dari segi manusianya itu sendiri. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Jumlah ini menjadi semacam pasar yang potensial tersendiri. Apabila mampu dikelola dan dijangkau dengan baik, tentunya akan menghasilkan konversi yang tidak ternilai. Kedua, Indonesia memiliki human resource yang sangat potensial dari segi usia penduduk. Bonus demografi menjadi semacam keuntungan tersendiri. Sebab, ketika negara-negara lain mengalami krisis penduduk usia produktif, Indonesia justru sebaliknya. Selain itu, awareness untuk berkembang dalam dunia digital juga mulai tumbuh di kalangan generasi muda ini. Terbukti dengan maraknya startup dan bisnis digital yang dikembangkan sekumpulan anak-anak muda di bidangnya sekarang ini.
Menjamurnya industri digital dan masa depan yang diprediksi membaik tentunya banyak orang tertarik untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Tak hanya dalam bentuk suntikan dana (funding), kini bisnis digital juga semakin banyak yang berekspansi ke Indonesia. Sebut saja Uber, Grab, JD, Lazada, dan berbagai nama besar lain yang kini juga tak kalah populer di Indonesia. Seperti tak ingin ketinggalan, para pemain lokal juga semakin unjuk gigi. Startup semakin menjamur tak hanya di bidang populer e-commerce atau transportasi, tetapi juga berkembang ke berbagai bidang lain seperti agritech, edtech, hingga fintech.
Faktanya memang Indonesia memiliki berbagai keunikan tersendiri yang terangkum ke dalam berbagai poin. Data dari eMarketer menyebutkan ada beberapa fakta menarik mengenai industri digital di Indonesia yang harus Anda ketahui.
1. Indonesia menempati peringkat ke-6 dunia dari segi internet user tahun 2016
Fakta ini sepertinya bukan merupakan satu hal yang aneh, mengingat Indonesia memang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Di bawah China, India, US, Brazil, dan Jepang, Indonesia bertengger di posisi keenam dengan internet user terbanyak.
2. Internet masih memiliki potensi yang sangat besar untuk digarap
Ketika penetrasi media TV sudah menjangkau hampir seluruh masyarakat di Indonesia, yakni sebesar 99,8% internet masih memilih potensi untuk tumbuh karena baru mencapai 42,5% penetrasi. Artinya, masih ada setengah lagi yang berpotensi untuk dijangkau melalui media internet. Di sinilah celah yang membuat industri digital terlihat sangat seksi, karena masih banyak sekali customer yang seharusnya bisa diraih dari pasar di Indonesia.
3. Trend mobile menjadi favorit di Indonesia
Mobile menjadi pilihan utama pengguna internet di Indonesia, tetapi bukan satu-satunya. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan ada share antara perangkat mobile dengan desktop. Meski demikian, mobile menjadi pilihan utama dengan perbandingan 2:1 antara mobile dengan desktop.
4. Sebagian besar pengguna internet di Indonesia adalah anak muda dan laki-laki
Hampir sama dengan India, sebagian besar pengguna internet di Indonesia adalah anak muda dengan usia 14-24 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Tetapi, meski demikian, khusus industri e-commerce, perempuan menjadi customer dominan. Tidak mengherankan mengingat sebagian besar internet user di Indonesia memang masih berfokus pada penggunaan internet untuk social media dan bukan pada aktivitas berbelanja.
5. Social networking menjadi aktivitas digital paling populer di Indonesia
Barangkali kebiasaan komunal dalam budaya Indonesia ini juga tidak bisa dilepaskan pada perilaku internet usernya. Maka, dengan perkembangan digital pun mereka memilih untuk aktif membentuk jejaring pertemanan. Perlu diketahui bahwa di tahun 2015, Indonesia menempati urutan pertama sebagai pengguna Facebook mobile terbanyak di dunia.