Musim hujan datang lagi, bisa ditebak ancaman banjir pun menghantui Anda. Bagi Anda yang tinggal di daerah rawan banjir, datangnya musim hujan pasti membuat was-was. Pastinya Anda tidak mau rumah kebanjiran karena bisa merusak fondasi rumah serta barang-barang yang ada di dalamnya. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakuakn untuk antisipasi banjir.
Sebetulnya masalah banjir bukan menjadi masalah pribadi saja, tapi masalah masyarakat. Kota-kota besar seperti Jakarta umumnya memiliki daerah yang padat, sehingga hampir tidak ada daerah resapan air hujan. Tak hanya masalah daerah resapan, Anda juga harus memperhitungkan banjir kiriman yang pasti selalu ada di musim penghujan. Untuk antisipasi banjir, lakukan hal berikut:
1. Membersihkan Lingkungan
Lingkungan yang bersih dan bebas sampah akan membuat aliran air di sekitar rumah dan kompleks Anda lancar. Akibatnya, hujan yang turun dapat mengalir ke pusat air yang lebih besar seperti sungai atau waduk. Sebaliknya, lingkungan yang kotor akan membuat saluran air mampet dan memperbesar risiko terjadinya banjir. Sebelum musim hujan datang, lakukan gotong royong dengan warga sekitar untuk membersihkan selokan atau aliran sungai.
2. Menguruk Tanah Di Depan Rumah
Terkadang air lebih gampang masuk ke rumah hingga menyebabkan banjir, karena kondisi rumah Anda yang lebih rendah dari permukaan jalan. Akan lebih mengganggu lagi seandainya rumah Anda berada di pinggir jalan raya yang kerap dilalui kendaraan setiap harinya. Otomatis setiap hujan turun, air yang dilalui mobil akan turun dan tersiram ke arah rumah.
Anda bisa menguruk tanah di sekeliling rumah dan membuat tanggul yang mengelilingi batas pekarangan rumah. Dengan sekeliling yang lebih tinggi, air tentu akan lebih sulit masuk ke dalam pekarangan. Cara lainnya, Anda juga bisa menaruh karung-karung berisi tanah atau pasir di bagian depan rumah sebagai tanggul buatan darurat.
3. Membuat Dataran Rumah Lebih Tinggi
Jika cara menguruk tanah sudah tidak efektif karena air tetap masuk ke dalam rumah, mungkin Anda bisa berpikir untuk meninggikan dataran rumah. Dana yang harus dikeluarkan memang cukup banyak, tapi mampu mencegah banjir masuk ke rumah.
Saat meninggikan rumah perhatikan pula hal-hal berikut, yakni tinggi langit-langit dan perubahan tinggi pintu dan jendela. Sebab, dengan meninggikan lantai rumah, sudah berarti Anda melakukan renovasi rumah.
4. Memeriksa Saluran Air dalam Rumah
Lakukan pemeriksaan rutin terhadap saluran air yang berjalan di dalam rumah Anda. Misalnya saja, saluran air di kamar mandi, toilet, serta tempat cuci piring. Pastikan saluran tersebut lancar dan tidak mampet. Saat banjir, seringkali air meluap dari saluran air tersebut sehingga membasahi rumah.
5. Menanam Pohon
Anda yang mempunyai lahan atau halaman luas, dapat mencegah banjir dengan menanam pohon di area tersebut. Ketika banyak pohon yang ditanam, maka air hujan akan terserap dengan baik ke tanah. Pilih pohon-pohon berbatang besar yang punya daya serap tinggi, seperti: Pohon mangga, pohon jambu, dan lainnya.
6. Menggunakan Paving Stone
Alih-alih menggunakan aspal di jalan atau marmer untuk garasi dan perkarangan rumah, gunakan material paving stone. Material tersebut dapat mencegah banjir karena tetes air hujan yang turun bisa mengalir melalui celah-celahnya dan akhirnya diserap tanah. Pilih material paving stone yang terbaik sehingga tidak gampang terkikir air hujan terus menerus.
7. Membangun Lubang Serapan Biopori
Lubang biopori ini maksudnya adalah membuat lubang-lubang dengan diameter kecil di taman sehingga air bisa cepat diserap oleh tanah. Lubang biopori ini bisa diisi dengan sampah organik berupa daun dan ranting kayu kering.
Jumlah lubang yang disarankan disesuaikan dengan curah hujan dan luas lahan. Meskipun cara ini belum banyak diketahui orang, tapi dampaknya sangat signifikan. Anda juga dapat membuat lubang biopori di rumah dengan alat-alat yang dijual bebas. Beberapa produsen sudah menjual alat biopori dengan berbagai ukuran dan fungsi.