Kegiatan donor darah identik dengan kegiatan kemanusiaan. Dalam beberapa kasus, setiap rumah sakit di Indonesia pasti membutuhkan stok darah yang cukup untuk kebutuhan pasiennya. Stok tersebut didapatkan pihak rumah sakit dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang berwenang melakukan pendonoran dan penyaluran darah hasil donor.
Ketika seorang pasien membutuhkan darah tambahan, pihak rumah sakit akan mencari stok darah yang sesuai dengan darah pasien. Darah tersebut bisa didapatkan dari stok yang disediakan PMI, dari pihak keluarga pasien, atau dari orang lain yang rela mendonorkan darahnya secara insidental. Tapi terlebih dulu akan dilakukan pencocokan yang dilihat dari jenis golongan darah dan resusnya.
Meski terlihat sederhana, kegiatan donor darah tidak bisa sembarangan dilakukan. Karena dalam prosesnya, donor merupakan aktivitas memasukkan darah dari satu tubuh ke tubuh lainnya. Karena proses ini rentan terhadap tertular beragam penyakit maka perlu selektif dalam memilih pendonor.
BACA JUGA: KEUNTUNGAN BERDONOR DARAH
Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan syarat-syarat khusus bagi pendonor, yaitu:
- Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun.
- Memiliki berat badan minimal 45 kilogram.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Memiliki tekanan darah: -sistole 100-170 dan -diastole 70-100.
- Memiliki kadar hemoglobin 12,5 g/dl sampai dengan 17g/dl.
- Waktu terakhir melakukan donor sebelumnya minimal 12 minggu atau 3 bulan.
Karena alasan kesehatan, PMI menolak keras calon pendonor yang memiliki:
- Penyakit jantung.
- Kanker.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Diabetes militus atau kencing manis.
- Memiliki kecenderung adanya kelainan darah atau darah abnormal.
- Menderita epilepsi dan sering mengalami kejang.
- Sedang menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C.
- Terjangkit sifilis.
- Pemakai narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.
- Pecandu minuman beralkohol.
- Pernah menggunakan vaksin dalam jangka waktu 3 bulan sebelumnya.
Persiapan Sebelum Melakukan Donor
Hal berikut penting dilakukan demi keselamatan Anda sendiri.
1. Kondisi Kesehatan Prima
Satu hari sebelum pelaksanaan donor, pastikan kondisi Anda sehat. Perbanyak konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran dan sebaiknya hindari konsumsi banyak makanan berlemak karena hal tersebut bisa memengaruhi kualitas darah Anda.
2. Banyak Minum Air Putih dan Tidur yang Cukup
Hal ini bisa membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh Anda. Tidak disarankan banyak melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, satu hari sebelum melakukan donor.
Saat proses donor berlangsung, darah Anda akan diambil sekitar 470ml. Jangan khawatir Anda akan kekurangan darah, karena secara alami tubuh akan mengganti jumlah darah yang hilang hanya dalam kurun waktu satu minggu saja.
Setelah melakukan donor, mungkin Anda akan mengalami gejala-gejala kelainan pada tubuh. Seperti pusing, mual, atau memar pada area bekas suntikan. Jangan khawatir karena kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun juga Anda terus merasa bahwa telah timbul hal-hal yang tak wajar setelah donor, sehingga periksakan ke dokter.
Ayo lakukan donor darah sekarang juga! Anda bisa mengunjungi kantor PMI terdekat atau bisa juga mendatangi mobil unit donor darah di tempat-tempat khusus, gerai-gerai donor darah di pusat perbelanjaan (mal) dan juga kampus di sejumlah daerah di Indonesia. Setetes darah Anda menyelamatkan nyawa sesama.
BACA JUGA: CEK DARAH UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT