Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Bagaimana Hidup Berdampingan dengan Penderita Hepatitis

Saat ini, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, disebutkan bahwa sejumlah 9 di antara 100 orang di Indonesia telah terinfeksi hepatitis B. Bukan itu saja. Diperkirakan sekitar 12,5 juta jiwa sudah terindikasi mengidap penyakit hati kronis dan yang berpotensi menjadi kanker hati sejumlah 1,25 juta orang. Mengingat jumlah tersebut, ada baiknya Anda juga perlu tahu, apakah Anda juga berisiko terkena hepatitis? Untuk mengetahuinya, Anda bisa melakukan cek darah.

Menurut Kementerian Kesehatan, hepatitis sendiri ada beberapa jenis. Ada hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus hepatitis A dan E ditularkan dengan kontaminasi secara fekal-oral. Artinya, orang tertular akibat feses yang terkontaminasi virus hepatitis A dan C, yang kemudian menyebar ke berbagai hal, seperti air atau makanan. Sedangkan hepatitis B, C, dan D ditularkan secara parenteral, atau akibat suntikan yang sudah terkontaminasi hepatitis B, C, dan D (www.depkes.go.id, 12 September 2013).

Hepatitis dapat menyebar dengan cepat jika Anda kurang berhati-hati dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan. Salah satunya adalah masalah kebersihan. Apalagi bagi mereka yang gemar makan atau jajan di luar rumah. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, untuk mencegah penyakit, faktor kebersihan sangat penting diperhatikan baik oleh mereka yang biasa masak sendiri maupun yang suka makan di luar. (www.detik.com, 14 November 2011)


Lalu, apa yang harus dilakukan jika terlanjur sudah ada relasi Anda yang terkena hepatitis? Tjandra menyarankan, untuk mencegah hepatitis seseorang harus rajin mencuci tangan sebelum dan setelah keluar toilet. Pasalnya jika tidak bersih, terkadang ada kontaminasi virus hepatitis yang mungkin menempel di tangan.  Selain itu, untuk mencegah hepatitis disarankan untuk tidak melakukan kontak langsung dengan penderita hepatitis. Namun, penyakit hepatitis ini menurut Tjandra tidak serta merta menular jika Anda hanya berdekatan atau hanya duduk bersebelahan dengan penderita hepatitis.

Selain itu, menurut dr Sjamsurijal Djauzi dari Fakultas Kedokteran UI, bagi mereka yang memiliki relasi terkena hepatitis atau berhubungan dengan penderita hepatitis, sebaiknya mencegahnya dengan melakukan imunisasi Hepatitis B. Suntikan imunisasi ini biasanya dilakukan tiga kali dengan rentang waktu suntikan pertama ke suntikan yang ketiga selama enam bulan. (www.kompas.com, 17 Juli 2011)

Untuk mengetahui lebih jauh risiko tentang kemungkinan menderita hepatitis, selain cek darah, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui jejaring sosial dan bagikan komentar Anda pada kolom di bawah ini.