Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Bisnis Fashion Rumahan: Pilih Jadi Produsen atau Reseller?

Memulai bisnis fashion rumahan saat ini memang membuka banyak peluang dan pilihan, salah satunya adalah kesempatan untuk menjadi produsen atau reseller. Menjadi produsen artinya Anda merupakan pihak utama yang menyediakan barang, sementara sebagai reseller Anda berperan menjadi perantara yang menarik minat pembeli. 
 
Sebelum memutuskan apakah Anda akan berperan sebagai produsen atau reseller, ada baiknya mengetahui kesiapan mental dan modal yang Anda punya saat ini. Selain itu, Anda juga harus memperhitungkan keuntungan dan kerugian menjadi produsen atau reseller.
 

Menjadi Produsen Berkualitas

Sebagai produsen bisnis fashion, Anda dituntut untuk memiliki jiwa kreatif. Mengingat pasar fashion merupakan pasar yang dinamis dan kompetitif, maka sangat penting untuk memiliki produk yang unik dan kreatif untuk membedakan dengan pesaing. Tentu saja keahlian sangat diperlukan, tak heran jika mereka yang memilih menjadi produsen biasanya memiliki latar belakang fashion yang cukup kuat.
 
Latar belakang tersebut bisa terbentuk dari pendidikan di bidang fashion, atau sudah berkecimpung di industri fashion sejak lama. Sebut saja desainer Dian Pelangi yang sejak kecil tumbuh di keluarga yang bergerak di bidang fashion, setelah besar dirinya pun mengecap pendidikan di sekolah mode. Kombinasi tersebut membuat Dian sangat siap berkarya di bisnis fashion.
 
Keuntungan menjadi produsen, Anda memegang kontrol sepenuhnya akan barang fashion yang dijual. Saat pembeli memesan pun, Anda bisa dengan cepat melihat barang yang tersedia dan mengemasnya sendiri. Dengan respon yang cepat dan kualitas yang terjaga, Anda bisa mengatur alur bisnis fashion sendiri.
 
Kerugian menjadi produsen, Anda harus memiliki modal yang cukup besar dan perencanaan bisnis yang solid. Bukan hanya menghitung berapa biaya produksi, Anda juga harus menyiapkan modal untuk marketing, logistik, promosi, dan lainnya.
 

Tantangan Seorang Reseller


Menjadi reseller saat ini begitu populer sehingga semua orang bisa melakukannya. Tanpa modal yang besar, Anda sudah bisa berkecimpung di bisnis fashion. Saat menjadi reseller, Anda bisa menjual produk orang lain secara online melalui media sosial (Twitter, Facebook, Instagram), blog, melalui aplikasi messenger, dan melalui forum-forum jual beli. Modal yang dikeluarkan mungkin hanyalah biaya internet dan biaya pengiriman ke para pembeli.
 
 
Keuntungan menjadi reseller, Anda tidak perlu pusing-pusing dengan pengadaan barang. Anda hanya memerlukan mata yang jeli untuk memilih produsen yang tepat dan kemudian memasarkan produknya. Dengan modal yang kecil, maka risiko yang dihadapi juga cenderung kecil. Untuk memperbesar keuntungan, Anda juga bisa menjual barang dari dua hingga tiga produsen berbeda. Misalnya, Anda tidak hanya menjual fashion hijab tapi juga menjual baju anak dan baju batik. Bandingkan dengan produsen yang hanya memiliki waktu dan kemampuan terbatas untuk menghasilkan barang yang beragam.
 
Kerugian menjadi reseller, biasanya pihak reseller hanya mendapatkan komisi yang sedikit dari hasil penjualannya. Bisa saja Anda menaikkan harga, tapi pembeli kini semakin kritis sehingga langkah tersebut sangat berisiko. Selain itu, jika kualitas barang yang dibeli tidak sesuai harapan, biasanya reseller yang akan kena batunya. 
 
Apa pun yang Anda pilih saat memutuskan terjun ke bisnis fashion, baik produsen atau reseller punya pro dan kontra masing-masing. Pilih yang sesuai dengan passion dan lakukan dengan sungguh-sungguh.