Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cara Mengatur Keuangan Keluarga Yang Tepat

Halo ibu Prita,
Saya Rahmad, kepala keluarga dengan satu anak (umur 6 tahun). Istri saya bekerja dan penghasilan gabungan kami per bulan Rp10 juta. Saya berencana mengajukan pinjaman dana multiguna di bank BUMN sebesar Rp120 juta untuk 60 bulan. Uang tersebut rencananya untuk deposito 50% dan 50% lagi untuk usaha pertanian yang bisa panen tiap tiga bulanan. Sekadar gambaran, berikut pengeluaran bulanan kami:

  1. Asuransi jiwa dan unitlink Rp400 ribu (sudah berjalan baru 5 bulan untuk masa 4 tahun dengan pertanggungan Rp30 juta).
  2. Asuransi Pendidikan Rp350 ribu (sudah berjalan 2 tahun untuk masa 6 tahun).
  3. Televisi kabel Rp155 ribu.
  4. Pulsa telepon seluler Rp300 ribu.
  5. Cicilan Rumah Rp3 juta (sudah berjalan 4 tahun untuk masa 10 tahun).
  6. Keperluan rumah tangga Rp1,5 juta.
  7. Cicilan sepeda motor Rp1 juta (sudah berjalan 5 bulan untuk masa 10 bulan).
  8. Cicilan investasi Jati Rp3.187.500 (selama 48 bulan dimulai Juni 2014).

Dengan kondisi keuangan tersebut, apakah langkah saya mengambil pinjaman multiguna ini tepat? Mohon solusi jangka pendek dan jangka panjang tentang cara mengatur keuangan yang tepat bagi kami.

Regards,

Rahmad Hidayat

 

Jawaban:

Dear Pak Rahmad,

Terima kasih untuk pertanyaannya.

Untuk mengatur keuangan keluarga yang sehat, saya umumnya menyarankan pembagian alokasi pengeluaran sebagai berikut:

1.      2,5%- 10% untuk pos alokasi zakat dan sedekah.

2.      Maksimal 35% untuk cicilan seluruh utang.

3.      Minimal 10% untuk tabungan, investasi & pembayaran premi asuransi.

4.      40- 60% untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

5.      Maksimal 10% untuk hiburan.

Berdasarkan informasi yang diberikan, analisa saya terhadap komitmen pembayaran cicilan pinjaman setiap bulan cukup tinggi. Cicilan rumah ditambah cicilan sepeda motor berjumlah Rp4 juta, yang artinya telah mengambil porsi 40% dari penghasilan setiap bulan. Ditambah lagi, Anda punya komitmen untuk membayar premi asuransi setiap bulan dan cicilan investasi di kebun Jati. Maka dapat saya simpulkan, pengeluaran Anda untuk pos cicilan sudah di atas batas ideal.


Selanjutnya, saya akan bahas pertanyaan Anda mengenai keputusan untuk mengambil pinjaman untuk berinvestasi. Sebelum mengambil pinjaman, Anda perlu mempertimbangkan dua poin yaitu:

1. Analisis manfaat dan konsekuensi yang diperoleh atas pinjaman.

Pinjaman untuk investasi boleh saja dilakukan apabila imbal hasil yang diberikan oleh investasi tersebut lebih besar dibandingkan bunga pinjaman yang dibebankan. Namun, pahami bahwa imbal hasil dari investasi pertanian sifatnya tidak pasti dan tidak dijamin. Sedangkan kewajiban Anda untuk membayar cicilan pasti timbul setiap bulan.

2. Kemampuan mengembalikan pinjaman

Peruntukan pinjaman adalah untuk investasi, maka pembayaran cicilan pun sebaiknya dialokasikan dari hasil investasi tersebut. Apakah memang hasil panen selalu lebih tinggi daripada komitmen cicilan?

Dengan dua alasan di atas juga, mengambil utang untuk diinvestasikan pada deposito menjadi tidak menarik. Dapat dipastikan bahwa tingkat suku bunga deposito selalu akan di bawah tingkat suku bunga pinjaman.

Agar keuangan keluarga Anda dapat lebih sehat, maka ada beberapa tips yang saya berikan.
Pertama, sisihkanlah sebagian penghasilan untuk dana darurat.

Dana darurat ini diperlukan sebagai upaya antisipasi musibah yang mungkin terjadi di masa depan. Dana darurat dalam bentuk tabungan memiliki likuiditas yang tinggi sehingga Anda tidak mengalami kerepotan untuk mencairkan dana investasi Anda secara kas.

Kedua, buat alokasi juga untuk pos hiburan.

Keseimbangan dalam hidup dengan membantu sesama dan juga menghibur diri dan keluarga termasuk kebutuhan yang perlu dijalani dalam mengarungi kehidupan. Seseorang tidak bisa dipaksakan untuk terus berjuang keras. Kesenangan yang diperoleh baik dengan membantu orang ataupun menghibur diri bisa melepaskan rasa stres dan tekanan kehidupan sehingga kita akan siap untuk menghadapi masalah dengan lebih baik.

Semoga informasi di atas dapat memberi masukan sebelum memutuskan pengambilan kredit dan merencanakan keuangan dengan baik. Live a beautiful life!

 

Salam hangat,

Prita Ghozie, Ahli Keuangan