Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cara Mengatur Keuangan Yang Tepat

Halo Mbak Prita,
Saya berusia 30 tahun dan telah bekerja 10 tahun sebagai PNS. Sekarang saya PNS Golongan 3 di salah satu Pemda. Suami saya juga PNS golongan yang sama. Gaji pokok kami masing-masing Rp2.500.000.

Kami sudah 8 tahun menikah dan belum memiliki rumah. Saat ini kami tinggal di asrama yang difasilitasi oleh negara. Berikut pengeluaran saya:
– Rp2 juta untuk biaya hidup orang tua yang pensiun
– Rp1 juta untuk asuransi 2 anak
– Gaji asisten rumah tangga
– Pengeluaran lain-lain, seperti TV kabel, belanja bulanan, uang les, dan lain-lain.

Kami selalu defisit setiap bulan sedangkan kami berencana ikut asuransi kesehatan. Selain itu, kami ingin memberangkatkan orang tua ke tanah suci dengan menyisihkan uang Rp100 ribu per bulan. Bagaimana cara mengatur keuangan kami?

Salam,
Ani

Hai Ani,
Prinsip utama dalam perencanaan keuangan adalah pendapatan harus selalu lebih besar dari pengeluaran alias tidak ada defisit. Mengapa? Karena adanya defisit membuat pengaturan keuangan tidak optimal dan ada beban berupa hutang konsumtif yang akan selalu bertambah.

Untuk menghindari defisit, Anda perlu mengatur pengeluaran agar pendapatan Anda mencukupinya. Pengeluaran rutin hendaknya dibiayai dari pendapatan rutin berupa gaji bulanan. Sementara pengeluaran tidak rutin, seperti dana liburan/hari raya, pembelian gadget/fashion dan biaya rekreasi lebih baik dibiayai dari pendapatan tambahan, seperti bonus, tunjangan, atau THR.


Dengan penghasilan bulanan rutin saat ini sebesar Rp5 juta per bulan total, pengaturan keuangan yang ideal menurut rasio perencanaan keuangan adalah sebagai berikut:
• 10% untuk membentuk dana darurat dan membeli premi asuransi
• Minimal 15% dari pendapatan rutin untuk tabungan dan investasi
• Sekitar 50% untuk biaya hidup rumah tangga sehari-hari, termasuk SPP anak sekolah
• Maksimal 30% untuk cicilan kredit (lebih baik kredit produktif seperti KPR misalnya)
• Sisanya untuk gaya hidup, misalnya untuk makan di luar dan rekreasi

Sementara pengeluaran bulanan Anda saat ini adalah sebagai berikut:
– Biaya hidup orang tua sebesar Rp2 juta atau 40%
– Asuransi 2 anak sebesar Rp1 juta atau 20%
– Gaji asisten rumah tangga
– Pengeluaran lain-lain, seperti TV kabel, belanja bulanan, uang les, dan lain-lain

Dengan kondisi saat ini, terjadi defisit setiap bulan. Untuk menghindari defisit ada 2 hal yang dapat dilakukan. Pertama adalah kurangi pengeluaran yang kurang penting, seperti pengeluaran untuk gaya hidup.

Cara kedua adalah menambah penghasilan. Anda bisa mulai mendata pendapatan tidak rutin dan mengaturnya agar dapat mencukupi semua pengeluaran.

Jangan lupa bahwa keluarga Anda memerlukan proteksi, terutama asuransi jiwa untuk pencari nafkah, asuransi kesehatan untuk setiap anggota keluarga (jika belum disediakan kantor), dan dana darurat untuk menghadapi keadaan tidak terduga. Dana darurat yang Anda perlukan adalah minimal 12 kali dari pengeluaran pokok bulanan dan bisa dikumpulkan sedikit demi sedikit sejak saat ini.

Semoga pengaturan keuangan yang Anda lakukan bisa membantu menghilangkan defisit bulanan Anda.