Jika begitu, mulailah untuk mengelola aset sedini mungkin demi masa depan. Aset menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, aset adalah, sesuatu yang mempunyai nilai tukar, seperti deposito, tabungan, properti, saham, mobil, dan sebagainya.
Namun, tak semua aset layak disebut investasi, mobil dan motor misalnya. Umumnya, harga kendaraan menurun dari tahun ke tahun, terkecuali kendaraan klasik ini bisa dikatakan sebagai investasi. Nilai sejarah dan kelangkaannya menjadikan kendaraan klasik bernilai ribuan kali lipat dari harga aslinya. Seperti yang dikutip dari Dailymail.com, mobil klasik Ferrari 250 GTO buatan tahun 1963 yang saat itu cuma diproduksi sebanyak 36 kendaraan, kini harganya melonjak ribuan persen lebih. Dari pertama kali dijual senilai enam ribu pounds, saat ini laku terjual 32 juta pounds.
Tak diduga, rumah yang kita tempati menjadi investasi yang menjanjikan karena harga rumah selalu naik. Investasi properti dapat dikatakan memiliki nilai keuntungan yang tinggi karena permintaan akan lahan atau tempat tinggal naik seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia.
Rumah misalnya, selain nilainya terus naik Anda bisa menyewakannya sehingga mendapatkan penghasilan.
Lain halnya dengan investasi surat berharga yang memiliki prinsip high risk high return. Jika ingin mendapatkan imbal balik yang tinggi, berarti Anda harus berani mengambil risiko yang tinggi pula.
Seperti yang disarankan banyak perencana keuangan, investasi yang baik adalah investasi di berbagai tempat. Namun, terkadang harga rumah bisa merosot jika lokasinya di daerah rawan banjir. Terkadang pula berinvestasi di pasar uang bisa begitu menguntungkan. Pilihan tepat membuat Anda meraih keuntungan bisa puluhan kali lipat dalam waktu yang cepat.
Melihat paparan di atas setiap aset berpeluang menjadi pengembang uang yang besar. Namun setiap investasi terhadap suatu aset juga memiliki risiko masing-masing. Oleh karena itu, mendiversifikasikan aset dapat dikatakan pilihan cerdas dalam berinvestasi.
Pertanyaan selanjutnya adalah, diversifikasi seperti apa yang harus dilakukan. Menurut portalreksadana.com, karena profil dan tujuan investasi setiap orang berbeda maka diversifikasi yang sesuai adalah yang mempertimbangkan tiga karakter instrumen investasi yakni:
1. Potensi return. Nilai return di saham dan obilgasi tentu saja berbeda. Biasanya return saham lebih tinggi dari obligasi.
2. Risiko. Namun jika bicara risikonya, risiko saham lebih tinggi dari obligasi.
3. Likuiditas. Kemudahan dalam membeli dan menjual sebuah investasi. Sebagai contoh rumah, jika ingin dijual belum tentu akan laku pada hari yang sama, bahkan bisa berbulan-bulan.
Sebagai langkah awal, Anda bisa memulainya dengan menghitung berapa kira-kira biaya hidup nyaman Anda di masa pensiun nanti. Setelah mendapatkan nilainya, dan berapa yang harus ditabung atau diinvestasikan setiap bulannya, Anda bisa mulai merencanakan diversifikasi aset.
Untuk menghitung berapa nilai uang yang diperlukan untuk masa pensiun, Anda bisa gunakan Kalkulator Futuready untuk Rencana Masa pensiun.