Banyak brand lokal dan internasional di luar sana yang menggunakan cara spamming untuk mendapatkan perhatian. Mereka seakan-akan terdesak untuk dapat menjual produknya, hari itu juga. Tunggu saja, selang beberapa hari atau setiap minggu pasti ada saja email yang akan dikirimkan kepada ‘calon pelanggan’. Lalu, jika pelanggan tersebut mengeluh karena e-mail atau surat elektronik (surel) tersebut, mereka pun akan diblacklist karena dianggap menyalahgunakan surel.
Mungkin brand-brand tersebut tidak menyadari bahwa jika dilihat dari segi etika bisnis yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Surel sebenarnya digunakan untuk berinteraksi dengan pihak lain agar memudahkan bisnis kita, membentuk kepercayaan pelanggan dan jika digunakan dengan benar, surel juga dapat meningkatkan peluang bisnis.
Lalu, bagaimana caranya agar surel kita dilihat dan dibaca, meskipun pada kenyataannya setiap orang rata-rata menerima 5 sampai 100 surel per hari yang hampir 80%-nya tidak dibaca. Dengan empat cara di bawah ini, saya pastikan surel Anda akan dibuka dan dibaca oleh para penerimanya.
Surel yang bertujuan. Saya menggunakan surel dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk berhubungan dengan para pelanggan secara lebih personal. Kedua, surel yang hanya digunakan untuk keperluan newsletter yang berlangganan pada artikel-artikel terbaru yang menarik untuk dibaca. Kedua surel ini digunakan untuk tujuan yang jelas. Bukan hanya untuk memberitahu para pelanggan bahwa saya sangat berterimakasih atas loyalitas mereka dalam menggunakan layanan konsultasi dan produk saya, tetapi juga untuk memastikan bahwa mereka senang dengan pelayanan yang saya berikan. Mereka juga tahu bahwa saya ingin mereka menjadi pelanggan jangka panjang. Para pelanggan memahami tujuan-tujuan yang saya inginkan tanpa harus menyebutkan kembali dengan lebih formal. Tujuan tersebut bersifat terselubung, tidak terang-terangan. Para pelanggan juga akan memaklumi bahwa mereka akan menerima surel dari saya selama jangka waktu tertentu.
Pesan Anda di bagian judul. Judul yang saya tulis haruslah jelas, pendek dan mengandung pesan yang ingin saya sampaikan. Tidak banyak perusahaan yang mengambil waktu sejenak untuk memikirkan dan melihat judul yang mereka ingin tulis dalam surel mereka. Kebanyakan perusahaan menganggap enteng masalah judul. Bagi mereka, judul surel tidaklah sepenting isi surel itu sendiri. Hal ini merupakan anggapan yang tidak benar. Apabila kita mengirim surel kepada seseorang, penerima itu hanya mempunyai waktu tidak lebih dari lima detik untuk melihat surel-surel yang masuk. Penerima hanya akan melihat judulnya saja. Jika judul surel yang masuk tidak begitu penting, terlalu panjang, bertele-tele dibandingkan dengan surel lainnya, maka surel yang kita kirim tidak akan dibuka. Penerima pasti akan membuka surel yang isinya lebih penting, bersifat segera, dan mempunyai judul yang menarik perhatian.
Isi surel yang profesional, pendek dan jelas. Isi surel haruslah pendek, isinya tersusun, jelas, menarik perhatian, dan bersifat emosional. Jika isi surel terlalu panjang dan bertele-tele maka si pembaca akan dengan cepat menutup atau bahkan menghapus surel yang kita kirim. Jadi belajarlah untuk menulis surel dengan pendek, tersusun, dan jelas. Tulis dengan profesional. Jika isi surel tersebut agak panjang, cobalah siasati dengan meletakan paragraf atau susunlah isinya dengan lebih rapi. Semakin pendek isi surel Anda semakin baik, karena si penerima akan beranggapan bahwa Anda mempunyai jabatan yang tinggi dan tidak mempunyai banyak waktu luang. Apabila hal itu terjadi, maka peluang bisnis Anda akan mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk berkembang.
Simpulkan dengan pertanyaan. Jangan biarkan surel Anda berakhir tanpa pertanyaan apapun terhadap si penerima.
Tanyakan sesuatu di bagian akhir agar interaksi Anda dapat berlanjut. Lebih lama Anda berinteraksi satu sama lain, semakin tinggi peluang Anda karena keyakinan si penerima akan terbentuk. Tidak mudah untuk membangun kepercayaan pelanggan, apalagi jika brand Anda masih baru. Jika pelanggan mulai percaya, Anda perlu menjaganya dengan baik.
Tingkatkan interaksi surel Anda ke arah yang bersifat lebih personal, selangkah demi selangkah. Dari surel, arahkan mereka ke platform pesan singkat seperti WhatsApp, Telegram, dan sebagainya. Semakin personal hubungan Anda, semakin tinggi peluang bisnis Anda.