Dari yang awalnya hanya industri kecil, kini virtual reality tumbuh dan berkembang menjadi industri bernilai milyaran US dollar. Saking besarnya potensi industri ini, baru-baru ini raksasa-raksasa teknologi pun memutuskan untuk bergabung dan membentuk sebuah organisasi non-profit yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi virtual reality ini dan mengoptimalkan potensi dari virtual reality. Organisasi yang dinamakan Global Virtual Reality Association (GVRA) ini terdiri atas perusahaan-perusahaan seperti Google, HTC, Oculus, Samsung, Sony, dan Acer. Masih belum jelas apakah mereka akan membuat proyek kolaborasi atau semacamnya, namun yang jelas keenam perusahaan tersebut akan menggabungkan sumber daya mereka untuk kepentingan edukasi dan pelatihan, melakukan riset, dan menyediakan komunitas VR internasional.
Seperti yang dikutip dari ZDNet, teknologi VR dan AR berpotensi untuk diaplikasikan ke berbagai industri, mulai dari seni, hiburan, dunia medis, hingga real estate. Namun, menurut survey yang dilakukan pada developer produk VR di Amerika Serikat, 40 persen dari developer tersebut hanya memiliki pemahaman yang terbatas terhadap proses perkembangan VR. Selain itu juga, masih banyak masalah-masalah lain pada VR yang belum terpecahkan, sebut saja mabuk gerakan atau kinetosis. Oleh karena itu, kehadiran organisasi semacam ini akan sangat membantu.
“GVRA merupakan langkah awal yang diperlukan untuk memastikan pengalaman VR yang menyenangkan bagi semua orang,” kata Jon Wiley, Director of Immersive Design di Google. “dengan cara berkolaborasi dalam melakukan riset dan berbagi informasi mengenai praktik terbaik seiring dengan tumbuh dan berkembangnya industri ini. Kami ingin dapat bekerja sama dengan rekan-rekan pada industri kami.” VP Mobile Communications Business Samsung, Tae-Yong Kim, mengatakan hal yang serupa. “Sangatlah penting untuk menetapkan praktik terbaik dan membangun fondasi yang kuat agar kita dapat membangun kemajuan yang berarti. Samsung sangat antusias untuk bisa bergabung dengan GVRA dan bekerja sama dengan para pemimpin industri [VR] lainnya untuk melakukan pembangunan yang bertanggung jawab dan penerapan teknologi VR secara global.”