Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Inilah Cara Hitung Dana Darurat Keluarga 1 Anak dan 2 Anak

Apa yang Anda dan keluarga alami tak bisa ditebak di masa depan. Hari ini Anda mungkin saja menjalani hidup dengan nyaman tanpa masalah sedikit pun. Namun esok bisa jadi salah satu keluarga Anda sakit atau Anda sendiri tiba-tiba mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 
 
Sementara kondisi keuangan pas-pasan dan hanya mengandalkan penghasilan bulanan. Ujung-ujungnya Anda harus berutang ke kerabat atau keluarga lain, bahkan ke bank. Ini semua sebenarnya bisa dikendalikan jika saja Anda sudah sejak jauh-jauh hari mempersiapkan dana darurat untuk keluarga Anda.
 
Dana darurat merupakan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan yang sifatnya di luar perkiraan. Misalnya untuk biaya berobat karena sakit, kecelakaan diri, perbaikan kendaraan ataupun jika ada anggota keluarga yang meninggal. Harus diingat, dana ini bukanlah dana investasi maupun dana pendidikan anak. Anda harus bisa memisahkan antara dana darurat dengan dana-dana lainnya.
 
 
Berbeda dengan investasi, dana darurat harus bersifat likuid atau mudah dicairkan. Artinya, dana tersebut bisa segera didapatkan dalam keadaan mendesak dan tidak membutuhkan tempo atau jangka waktu tertentu untuk mencairkannya dalam bentuk tunai. Karena itu, harus cermat dalam memilih instrumen penyimpanan dana darurat. Tabungan dan logam mulia bisa menjadi pilihan utama karena bisa dicairkan dalam bentuk tunai kapan saja dan dalam hitungan jam.
 

Dana Darurat dan Jumlah Anggota Keluarga


Anda yang sudah menikah, idealnya harus memiliki dana darurat minimal sebesar 6 kali dari jumlah penghasilan bulanan Anda. Dengan menyisihkan sebesar 10% dari gaji bulanan Anda, jumlah tersebut bisa terkumpul dalam waktu 2-3 tahun. Semakin besar jumlah yang Anda sisihkan, akan semakin cepat Anda mencapai jumlah dana darurat ideal.
 
Jika Anda menikah dan sudah memiliki anak, jumlah dana darurat yang harus tersedia tentu berbeda dan sudah pasti harus lebih besar. Untuk pasangan menikah dengan satu anak, jumlah dana darurat ideal adalah sebesar 9 kali dari jumlah penghasilan bulanan.
 
Para financial planner menyarankan dana darurat setidaknya bisa menyambung hidup Anda selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Jadi, secara logikanya bila Anda kena PHK atau tiba-tiba sakit keras setidaknya 3 hingga 6 bulan ke depannya Anda bisa mengandalkan pengeluaran keluarga dengan dana darurat. Dengan demikian uang itu bisa digunakan hingga jangka waktu sebelum akhirnya selama 3 hingga 6 bulan tersebut Anda sudah kembali mendapatkan pekerjaan bila alasannya di-PHK atau Anda sudah kembali bekerja setelah proses pemulihan sakit.
 
Perhitungannya, Jika anak yang Anda miliki dua atau lebih maka dana darurat yang harus tersedia tinggal ditambahkan 3 kali dari gaji bulanan. Misal, Anda memiliki dua anak, anggota keluarga di rumah totalnya menjadi 4 orang maka dana darurat harus mencapai 12 kali dari penghasilan bulanan Anda. Jika memiliki tiga anak, anggota keluarga di rumah totalnya menjadi 5 orang maka harus memiliki dana darurat sebesar 15 kali dari penghasilan bulanan.
 
Estimasi jumlah tersebut dihitung dari jumlah dana darurat ideal untuk masing-masing satu anggota keluarga sebesar 3 kali dari penghasilan bulanan keluarga. Jadi, cara mudah menghitung ketersediaan dana darurat adalah jumlah anggota keluarga Anda dikali tiga.  
 

Mengatur Alokasi Dana Darurat

Sebenarnya mempersiapkan dana darurat keluarga tidaklah sesulit yang dibayangkan. Asalkan Anda tahu triknya. Menyediakan dana darurat sekaligus memang sulit. Tapi dengan mencicilnya secara rutin setiap bulan akan memudahkan Anda.
 
Beberapa perencana keuangan menganjurkan agar Anda menyisihkan minimal 10% dari penghasilan Anda setiap bulan untuk alokasi dana darurat. Jika Anda bisa menyisihkannya dalam jumlah lebih besar akan lebih baik.
 
Harus diingat, jangan sampai alokasi dana darurat malah mengganggu kebutuhan Anda lainnya. Karena itu, sebelum mengalokasikan dana darurat sebaiknya catat dulu pos-pos kebutuhan lain. Seperti kebutuhan harian, dana kesehatan, investasi pendidikan anak, hingga dana pensiun. Setelah itu Anda bisa menentukan besaran alokasi dana darurat. Semua pos anggaran harus dialokasikan sesuai kemampuan keuangan Anda.
 
Alokasi dana darurat juga tidak melulu harus bersumber dari penghasilan bulanan. Anda bisa mendapatkannya dari bonus tahunan, komisi harian, dana Tunjangan Hari Raya (THR) dan penghasilan tambahan lainnya. Berapapun jumlah yang Anda sisihkan, yang terpenting adalah Anda harus disiplin menjalankannya.
 
Jadi, sudahkan tahukah Anda perbedaan cara menghitung dana darurat keluarga 1 anak dan 2 anak ?