Bisnis makanan organik bisa menjadi peluang menjanjikan dan mendatangkan omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah jika jeli melihat celahnya. Tentu semuanya perlu persiapan matang. Seperti pengalaman Nadya Juwita Ayu, pemilik usaha bubur bayi organik dan H Basuki yang berbisnis keripik organic (kontan.co.id, 5 Mei 2015).
Apa saja yang perlu disiapkan untuk bisnis rumahan makanan organik berdasarkan pengalaman Nadya Juwita Ayu dan H Basuki? Berikut beberapa hal di antaranya:
- Memperhatikan kemasan
Kemasan adalah hal penting agar produk yang Anda tawarkan bisa dipasarkan lebih luas. Dari pengalamannya Nadya mengatakan salah satu faktor penting yang sering dipilih orang dari sebuah produk adalah soal kemasan. Maka agar produknya bisa dipasarkan ke luar Pulau Jawa, sejak Agustus 2013 Nadya membeli mesin pengering untuk produknya. Jadi bubur bayinya dijual dalam kemasan yang siap dimasak dengan slow cooker. Sayuran dan lauk lainnya seperti ayam, daging, ikan sudah dikeringkan dengan mesin pengering.
- Menggunakan pengawet yang alami
Karena namanya makanan organik, hal yang harus dijaga adalah faktor kesehatan produk. Karena itu penggunaan pengawet berbahan kimia harus dihindari. Faktor usia produk harus diperhitungkan dengan cermat agar produk tetap bisa dipasarkan dalam jangka waktu tertentu, namun tidak banyak terpapar zat yang membuat kandungan organiknya dipertanyakan. Pengawet alami yang bisa digunakan misalnya garam, lemon, cuka, atau kayu manis. Hal tersebut juga disampaikan oleh H Basuki. Ia menyatakan kripik kentangnya menggunakan bahan baku alami dan tidak menggunakan monosodium glutamat (MSG) serta menghindari bahan pengawet.
- Menjaga pasokan bahan baku produksi
Jika produk organik yang dijual makin laris, bahan baku untuk memproduksinya pun bertambah banyak. Karena itu untuk menjaga kelangsungan produk, ketersediaan bahan baku harus selalu dijaga. Sebab jika berhenti berproduksi akibat tak ada bahan baku, konsumen bisa kecewa. H Basuki mengatakan, salah satu resep sukses usaha makanan organik adalah menjaga ketersediaan bahan baku. Karena yang dijualnya adalah produk singkong, Basuki harus mencari petani-petani singkong untuk selalu menyediakan bahan baku baginya.
- Menyiapkan sistem pemasaran
Saat ini beragam cara bisa digunakan untuk menjual produk, baik menjual secara langsung, menitipkan ke berbagai toko, hingga menjual secara online. Nadya menyebutkan, usahanya pernah dikembangkan dengan sistem waralaba. Sementara Basuki cenderung menjual ke berbagai toko secara langsung. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara penjualan juga harus disertai pelayanan yang baik, sehingga konsumen merasa nyaman bertransaksi dengan penjual.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang bisnis makanan organik.