Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Investasi Emas yang Tepat dan Lengkap untuk Pemula

Ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi, maka ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan yakni, tujuan, risiko, keuntungan, dan jangka waktu dari investasi tersebut, sehingga Anda dapat menemukan investasi yang tepat untuk diri sendiri.
 
Ada berbagai jenis bentuk investasi di antaranya saham, obligasi, logam mulia, dan reksa dana. Sebaiknya pelajari masing-masing bentuk investasi sebelum memutuskan berinvestasi berarti memiliki pemikiran dan pilihan cerdas untuk memutuskan investasi mana yang cocok bagi Anda.  
 

Mengapa Pemula Perlu Berinvestasi?

Tingkat inflasi saat ini mencapai 6% dalam setahun, di mana inflasi adalah indikator kenaikan harga barang yang Anda perlukan sehari-hari. Katakanlah uang tabungan Anda memiliki bunga 3-4% setahun, maka, tabungan tersebut tidak akan cukup menutupi kenaikan biaya hidup Anda sehari-hari.
 
Dari tingkat inflasi ini juga bisa Anda lihat bahwa menabung tidak akan membawa Anda jadi kaya, karena sebenarnya, menabung bukanlah instrumen yang menguntungkan. Hanya mengandalkan simpanan di tabungan tidak akan bisa mewujudkan impian keuangan.
 

Hindari Kesalahan Berinvestasi Emas untuk Pemula

Untuk pemula, berinvestasi emas tentunya memiliki beberapa risiko. Saat berinvestasi emas, pemula terkadang tidak sadar membuat beberapa kesalahan yang kemudian berdampak pada kerugian. Sekurang-kurangnya ada tujuh butir kesalahan yang kerap dilakukan oleh pemula saat berinvestasi. Berikut daftarnya:
 

1. Berinvestasi Emas Hanya Dapat Sertifikatnya Saja?

Hal pertama yang harus Anda perhatikan yaitu membeli emas namun tidak dapat fisik emas, dan hanya diberikan sertifikat emasnya saja. Banyak kasus penipuan dengan modus seperti ini. Padahal, yang paling berharga dari emas itu adalah fisiknya bukan semata sertifikatnya.
 
Emas tanpa sertifikat tetap laku untuk dijual atau digadai, karena tidak ada orang yang mau menerima gadai atau jual beli sertifikat tanpa fisiknya. Kecuali saat Anda membeli emas melalui sistem pool account yang tidak mendapatkan fisik emas secara langsung.
 
Pilihlah perusahaan yang berbadan hukum lengkap secara administrasi, legal, memiliki kantor yang jelas, memiliki NPWP perusahaan, kenal minimal dengan satu satu karyawan dari pihak manajemen.
 

2. Berinvestasi Emas di Waktu yang Salah

Ketahui pergerakan emas melalui aplikasi android maupun data yang terdapat pada website Aneka Tambang saat Anda hendak membeli ataupun menjual logam mulia yang Anda miliki. Dari dua data tersebut, Anda bisa memutuskan kapan waktu terbaik untuk membeli emas dan kapan waktu terbaik untuk menjual emas kembali.
 

3. Teledor Pada Saat Menyimpan Fisik Emas

Poin ketiga ini ada kaitannya dengan poin pertama. Fisik emas, jika tidak bisa Anda jaga dengan baik maka berpindah tangan ke orang lain, dan sulit untuk Anda memilikinya kembali. Kecuali dalam kasus tertentu misalnya pencurian dan terbukti kepemilikan emas Anda berdasarkan putusan hakim, cctv, atau alat bukti lainnya.
 
Simpan emas di tempat teraman menurut Anda. Atau bisa juga Anda gunakan fasilitas jasa bank untuk penyimpanan logam mulia dan barang berharga Anda. Tentunya dengan tarif tertentu yang berlaku pada bank tersebut.
 

4. Berinvestasi Emas dengan Kredit atau Berutang


Jika Anda ingin berinvestasi emas, tapi dana yang tersedia belum, maka Anda dapat ikut serta pada arisan emas. Selain itu, Anda bisa juga mengikuti program tabungan emas dari pegadaian, yang dimulai dari Rp4.000-Rp5.000.
 
Pilihan lainnya adalah Anda bisa mengikuti program cicilan emas. Ringan dan tidak terlalu besar dibandingkan harus membayar cicilan kartu kredit plus bunga. Kenapa? Karena hasil maksimal investasi emas itu jangka panjang, sedangkan kalau membayar dengan kartu kredit Anda perlu segera melunasinya.
 
Jadi, baiknya Anda pikirkan lagi berinvestasi emas dengan cara berhutang menggunakan kartu kredit.
 

5. Lebih Baik Mana, Investasi Emas Perhiasan, Koin Emas, atau Emas Batangan?

Investasi dalam bentuk perhiasan emas memang ada beberapa kelebihan dan kekurangannya. Kalau Anda memang menginginkan hasil yang maksimal tanpa dipotong “ongkos pembuatan”, investasilah di emas batangan atau koin emas dinar.
 

6. Berinvestasi Emas Batangan dalam Ukuran Besar

Jika Anda menginginkan harga emas batangan per gram yang lebih murah, Anda bisa membeli emas batangan dalam ukuran besar. Namun sayangnya emas batangan dalam ukuran besar lebih sulit dicairkan.
 
Soal ukuran emas juga perlu Anda pertimbangkan dengan bijak. Jangan sampai mau mendapatkan harga per gram yang lebih murah, tetapi di kemudian hari jadi susah sendiri mencairkan emas batangan lantaran uang yang dibutuhkan dengan emas yang harus digadaikan terlalu besar jika dibandingkan dengan uang yang Anda butuhkan.
 
Solusinya, belilah emas dalam bentuk atau ukuran yang lebih kecil, sementara emas dalam ukuran yang lebih besar bisa dipakai untuk beli rumah, haji, atau apa pun itu yang membutuhkan dana yang besar.
 

7. Mudah Tergiur Investasi Emas di Perusahaan Bodong

Walaupun saat ini sudah ada lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih saja ada perusahaan bodong yang menawarkan investasi emas palsu atau fiktif. Selama masih ada permintaan selama itu juga masih ada penawaran.
 
Padahal, mendapatkan keuntungan cepat, berlipat, dan tanpa risiko membutuhkan akal yang sehat dan pikiran yang jernih. Tanpa itu semua, perusahaan bodong dengan jenis investasi fiktif tumbuh subur di Indonesia.
 
Berinvestasi emas menuntut para pemula seperti Anda belajar memahami cara dan seluk-beluknya. Mengerti return, risiko, dan bisnis modelnya, serta mempercayakan pada orang lain, terutama kaum profesional adalah sah-sah saja.
 
Tapi jangan lupa, adalah uang Anda yang kemudian diinvestasikan di dalamnya. Anda juga akan menerima konsekuensinya, baik untung maupun rugi, sehingga Anda yang harus bertanggung jawab atas bagaimana uang tersebut dikelola. Bukan orang lain.