Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Investasi Untuk Pemula yang Menguntungkan

Dari kecil sudah menabung, dewasa hidup beruntung. Itulah sepenggal kiasan yang kerap didengungkan orangtua dulu. Ya, katanya menabung pangkal kaya. Tak salah memang, tapi menabung saja di zaman sekarang tidak akan membuat uang Anda berlipat. Investasi justru lebih menjanjikan. Tapi berinvestasi untuk pemula perlu panduan yang tepat.
 
Bagi pemula, kata investasi bisa menakutkan atau mencemaskan. Terutama yang tidak akrab dengan istilah-istilah ekonomi atau keuangan. Bak berjalan memasuki hutan rimba. Padahal dalam hutan rimba tersebut terpendam harta karun yang bila Anda bisa menemukannya, terjaminlah masa tua atau pensiun Anda.
 

Perlunya investasi untuk pemula

Menabung atau deposito uang memang memiliki risiko kecil, namun untung atau bunganya juga sangat kecil. Kalau memang Anda memiliki target tertentu dalam soal kebijakan finansial, saatnya Anda meningkatkan keberanian dan mulai mengambil risiko untuk berinvestasi.
 
Memang, investasi risikonya lebih besar dari tabungan atau deposito, namun hasilnya juga bisa jauh lebih besar. Dengan berinvestasi Anda bisa menuju kepada kebebasan finansial. Bukan Anda yang bekerja untuk mendapatkan uang, tapi uang yang bekerja untuk Anda. Percayalah, semua orang bisa melakukan investasi.
 
Kalau Anda sudah mantap melakukan investasi, mulailah mencari ragam produk investasi yang tersedia. Carilah info sebanyak-banyaknya mengenai investasi tersebut. Bila perlu, gunakan jasa konsultan investasi independen dan ikuti berbagai seminar atau workshop investasi.
 

Investasi Untuk Pemula yang Bisa Anda coba

Inilah beberapa jenis investasi yang bisa dicoba untuk pemula. Setelah mengetahui ragam investasi, susunlah daftar produk investasi yang bisa segera Anda implementasikan. 
 

1. Asuransi Berbasis Investasi

Inilah investasi yang sekarang banyak digemari. Ini karena reksa dana murah, mudah, dan nyaman. Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola secara profesional yang diinvestasikan dalam bentuk saham/atau surat utang. 
 
Banyak reksa dana yang memungkinkan Anda untuk melakukan pembelian secara kecil dan bulanan, sehingga Anda dapat memulainya dengan modal kecil, lalu mengembangkan dana setelah jangka waktu cukup lama. Pertimbangkanlah untuk membuka rekening di perusahaan-perusahaan agen reksa dana yang besar.
 
 

2. Saham


Saham dalam perusahaan adalah unit atau satuan andil kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Harga-harga saham naik dan turun secara acak dalam jangka waktu pendek, namun cenderung bergerak naik dalam periode waktu yang lama. 
 
Harga yang Anda bayarkan saat membeli saham serta harga saat Anda menjual saham tersebut adalah beda. Para pelaku pasar mengambil keuntungan dari selisih tersebut.
 

3. Obligasi (Surat Utang)

Ini adalah surat pinjaman perusahaan dan pemerintah dari para investor yang membeli surat pinjaman tersebut. Biasanya, untuk suatu periode waktu yang lama, bunga dibayarkan atas obligasi, tetapi bukan pokok utangnya. Paling sedikit lima tahun, sering kali hingga 30 tahun atau lebih. Pada akhir masa berlaku obligasi tersebut, atau saat jatuh tempo, pokok utangnya dibayarkan.
 
Meski pasar obligasi jauh lebih besar daripada saham, namun kurang diminati karena pergerakan harga obligasi yang tidak sedramatis pergerakan harga saham. Jumlah keuntungan investasi atas obligasi cenderung lebih rendah daripada keuntungan atas saham, karena obligasi cenderung berisiko lebih rendah.
 

4. Emas

Investasi ini memang tidak memberikan cash flow seperti instrumen investasi lain. Anda hanya bisa merealisasikan profit investasi emas Anda ketika Anda menjualnya lagi. Anda bisa membeli emas dari toko-toko emas atau dari logam mulia (PT Antam). 
 
Lebih menguntungkan membeli emas dalam bentuk batangan. Pecahan yang kecil (50 gram atau yang lebih kecil) biasanya lebih mahal daripada pecahan yang besar (di atas 50 gram). Namun pecahan yang kecil lebih mudah diperjualbelikan kembali karena pasarnya lebih luas. Lebih menguntungkan bila Anda menjual langsung kepada pembeli, seperti kenalan atau keluarga, daripada menjualnya ke toko emas.
 

5. Properti

Harga tanah memang akan terus naik. Potensi kenaikan harga properti berkisar 10-20 persen per tahun, tergantung wilayahnya. Namun untuk memulainya perlu modal yang tidak sedikit. Salah satu risiko yang harus diwaspadai ketika menyewakan rumah adalah rumah menjadi tidak terurus dan banyak kerusakan.
 
Strategi investasi untuk pemula di bidang properti bisa dimulai dengan mencari rumah seken yang kisaran harganya Rp 500 juta ke bawah. Rumah di atas Rp 500 juta pasarnya cenderung menyempit dan spesifik. Lagipula, rumah harga Rp 500 juta ke bawah lebih pas untuk disewakan bagi PNS atau keluarga muda. Dengan harga tersebut ketika Anda ingin menjualnya kembali, relatif tidak sulit untuk menemukan pembeli.