Dear Mbak Prita,
Saya sedang belajar investasi saham di reksadana dengan tujuan memiliki dana darurat 4 tahun lagi sebesar Rp60 juta. Yang ingin saya tanyakan, untuk menyikapi pasar yang tidak menentu, apakah saya lebih baik membeli reksadana saham sekarang atau berinvestasi di reksadana dengan tingkat risiko rendah?
Mohon penjelasannya.
Terima kasih,
Nino Silvana
Jawaban:
Dear Mbak Nino, terima kasih atas pertanyaannya.
Penentuan jenis instrumen investasi yang tepat untuk memenuhi tujuan finansial dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu jangka waktu investasi dan profil risiko investor. Sebagai contoh, instrumen investasi yang tepat untuk jangka waktu investasi 0-2 tahun adalah deposito dan reksadana pasar uang. Pemilihan produk mana yang lebih sesuai untuk Anda ditentukan oleh beberapa hal.
Pertama, sumber penghasilan Anda. Jika Anda berniat untuk menyisihkan penghasilan setiap bulan untuk kebutuhan dana darurat, maka sebaiknya Anda menggunakan reksa dana pasar uang yang memungkinkan Anda untuk melakukan penyetoran secara berkala dalam jumlah mulai dari Rp200 ribu saja. Penggunaan deposito membutuhkan dana minimal Rp5 juta dan tidak dapat ditambahkan setiap bulannya.
Kedua, pandangan dan sikap Anda terhadap hasil produk. Jika Anda memiliki kekhawatiran tinggi dan kurang paham dengan reksa dana, disarankan untuk memilih deposito dibandingkan reksa dana pasar uang karena deposito memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan reksa dana pasar uang.
Untuk memenuhi tujuan memiliki dana darurat, maka sebaiknya produk harus likuid alias mudah dicairkan menjadi tunai. Selain itu, nilainya tidak naik-turun dalam jangka pendek. Sehingga, pilihan optimal Anda adalah tabungan, deposito, atau reksa dana pasar uang. Selamat mencoba. Live a beautiful life!
Salam hangat,
Prita Ghozie
Ahli keuangan