Peluang bisnis properti makin menggiurkan. Tak heran banyak yang melirik investasi di bidang properti. Tak hanya di Indonesia, melainkan juga di luar negeri.
Menurut Novriyanto Lius, manajer penjualan properti eksekutif, di Far East Organization, seperti yang dikutip dari thejakartaglobe.com, Indonesia merupakan negara ketiga pembeli properti terbesar di Singapura pada kuarter I tahun 2013 silam.
Selain Singapura, properti di Australia juga menjadi primadona bagi warga Indonesia. Dilansir dari whatindonews.com, apartemen menjadi pilihan tertinggi warga Indonesia dengan nilai transaksi pembelian mencapai 30% dari seluruh nilai penjualan apartemen di negeri kangguru tersebut.
Namun setiap investasi pasti memiliki risiko. Nilai suatu rumah dapat menurun disebabkan bencana alam atau pun krisis keuangan.
Oleh karena itu, ada hal-hal yang patut diperiksa sebelum memutuskan untuk membeli properti di luar negeri.
1. Kegunaan
Membeli properti di luar negeri juga harus diperhatikan fungsinya. Untuk purely investasi dan atau sebagai tempat berlibur. Tapi yang pasti, harga properti akan selalu naik. Namun memang investasi seperti ini sebaiknya jangka panjang (tujuh tahun ke atas). Pastikan Anda tidak sedang membutuhkan uang dalam waktu dekat, sebab jika properti tersebut dijual kembali dalam jangka pendek maka Anda justru rugi.
2. Lokasi
Tempat selalu menjadi syarat penting dalam membeli properti. Akses ke lokasi dan fasilitas di sekitar lokasi. Semakin banyak cara menuju ke sana, semakin banyak fasilitas yang tersedia, semakin besar pula peluang Anda mendapati orang yang akan menyewa atau membeli properti Anda kelak.
3. Biaya
Membeli properti di luar negeri tak cuma membayar harga yang ditawarkan, namun juga ada biaya pajak seperti pajak atas lahan dan pajak atas pembelian, agen, dan administrasi lainnya. Perkiraan rata-rata total biaya ekstra (pajak, agen dan administrasi lainnya) yang harus dikeluarkan adalah 10 persen dari nilai properti.
4. Riset
Jangan hanya terpaku penawaran dari satu sumber, cari juga pembanding dari sumber lain. Pastikan pula pengembang memiliki rekam jejak yang baik. Riset juga perlu dilakukan terhadap peraturan-peraturan pemerintah setempat mengenai kepemilikan asing.
5. Pengacara
Pilihlah pengacara Anda sendiri. Jangan mengandalkan pengacara yang direkomendasikan agen properti atau pengembang. Pengacara pilihan Anda bisa menjadi tempat memberikan nasihat mengenai masalah hukum di sana. Seperti pengaturan hak waris dan sebagainya.
Setelah Anda selesai membeli properti yang diinginkan, berarti tinggal memikirkan cara adminitrasi dan perawatannya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan seperti dilansir dari Internationalliving.com.
1. Pajak
Di belahan dunia mana pun pajak tahunan pasti selalu ada. Mulai dari pajak bangunan, kendaraan, penghasilan, dan sebagainya. Sebagai contoh, di Paris ketika Anda membeli satu set televisi, Anda akan dikenakan pajak tahunan audiovisual. Besarannya tergantung dari jenis televisi dan banyaknya. Karena itu, sebagai pemilik properti di luar negeri, Anda juga harus memahami ini. Caranya pelajari pajak apa saja yang diberlakukan di sana untuk investor dari warga negara lain. Gampang kok, setiap negara pasti punya departemen pajaknya masing-masing.
2. Asuransi
Hal ini untuk mengantisipasi bahaya yang tiba-tiba terjadi. Seperti bencana alam atau musibah kebakaran. Jika Anda bermaksud menyewakan properti Anda, asuransikan juga penyewanya. Catat semua item yang ada di rumah, sebaiknya disertai foto dan sertakan juga bon pembeliannya dan simpan di tempat yang aman, yang sangat kecil kemungkinannya bakal rusak atau hilang. Nantinya catatan ini bisa menjadi bukti klaim ke pihak asuransi dan bisa juga untuk mengecek ulang kelengkapan barang-barang Anda.
3. Izin
Mungkin Anda tak begitu membutuhkan ini. Tapi bila ingin memperluas atau memodifikasi properti Anda, izin membangun diperlukan. Terlebih bila properti Anda diklasifikasikan sebagai bagian dari sejarah, kemungkinan besar modifikasi yang Anda lakukan tidak bisa begitu banyak.
Misalnya seperti yang dikutip dari http://usa.overseas-homes-direct.com, properti di AS, khususnya Florida, renovasi rumah harus dilaksanakan sesuai kode bangunan negara dan zona wilayah yang dapat diperoleh lewat The Florida Planning and Zoning Association. Selain itu, pemilik properti juga sudah harus memperoleh izin membangun sebelum renovasi dilakukan.
4. Rekening asing
Dalam rangka memelihara properti Anda dengan baik, Anda seharusnya membuka rekening di bank yang ada di sana, dan pilih yang terdekat dengan properti luar negeri Anda. Karena tagihan (pajak dan lain-lain) perlu rutin dibayarkan.
Anda juga butuh sumber tunai untuk menjaga jika ada masalah yang tak terduga, terlebih bila menyewakan properti Anda. Rekening ini juga bisa digunakan untuk deposit uang sewa, untuk menerima transfer, dan untuk membayar tagihan rutin bulanan lewat autodebet yang dimiliki pihak bank (namun ada beberapa tagihan yang tak bisa di-autodebet).
5. Alamat surat menyurat
Jika properti baru Anda bukan alamat yang tepat untuk surat menyurat tagihan dan sebagainya, maka sebaiknya pastikan segera alamat surat-menyurat yang dapat Anda pantau, yakni seperti menyewa kotak surat di negara Anda berinvestasi. Jika tidak, tagihan-tagihan yang tertuju ke alamat yang salah, dapat terabaikan sehingga ada kemungkinan properti Anda dapat diambil-alih karena tagihan yang belum dibayarkan.
6. Perawatan
Pilih perusahaan yang sudah terpercaya untuk menangani perawatan rumah Anda, mulai pembersihan rutin hingga perbaikan yang rusak. Jika properti Anda disewakan, perusahaan itu juga bisa mengecek kembali kondisi rumah sebelum dan sesudah penyewaan adakah yang hilang atau rusak. Hal ini untuk menentukan apakah uang deposit penyewa perlu dikembalikan seutuhnya atau tidak.
Bila investasi properti luar negeri Anda berjalan dengan baik, sepertinya gambaran masa pensiun Anda juga akan terlihat lebih indah. Nah, untuk mengetahui berapa nilai yang pantas ada saat pensiun nanti, silakan gunakan kalkulator Futuready ini.