Meski Anda merasakan sulitnya mencari uang, namun keinginan untuk terlihat gaya seringkali membuat Anda menghambur-hamburkan uang tanpa memikirkan kebutuhan lain.
Berikut beberapa kebiasaan yang mulanya dilakukan sesekali. Kebiasaan ini kemudian menimbulkan rasa ketagihan sehingga dilakukan berulang-ulang dan memperburuk kondisi keuangan.
1. Kebiasaan Belanja Implusif
Naluri belanja ada dalam diri setiap orang. Namun, kebiasaan belanja yang sulit ditahan diiringi dorongan emosional dan membeli sesuatu yang sebenarnya tidak direncanakan atau tidak diperlukan merupakan ciri belanja implusif. Apabila tidak dikontrol, belanja impulsif dapat menjadi kebiasaan yang tidak sehat.
2. Gaya hidup royal
Makan bersama dengan teman-teman memang terasa sangat nikmat. Anda bisa bersosialisasi atau sekadar berbagi cerita tentang pekerjaan atau persoalan rumah tangga. Namun kegiatan ini bisa merusak keuangan Anda, apalagi jika dilakukan setiap hari. Cobalah membuat kalendar sosial tiap bulan, misalnya menetapkan budget makan di restoran bersama teman dari sebulan 4 kali menjadi 2 kali. Selain pengeluaran lebih termonitor, Anda pun bisa memanfaatkan uang tersebut untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
3. Berspekulasi
Berspekulasi atau bisa juga disebut sebagai judi memang sering dianggap sebagai cara mudah dan cepat untuk menghasilkan uang. Namun jangan salah, banyak orang yang terjebak karena salah perhitungan. Tanpa sadar, Anda menghabiskan semua harta benda yang dimiliki, bahkan berutang. Misalnya, jika Anda tidak mengerti saham, daripada berspekulasi di bursa saham lebih baik depositokan saja uang Anda. Meskipun untungnya lebih kecil, tetapi dijamin lebih aman.
4. Memberi pinjaman
Jika hendak memberi pinjaman uang pastikan kemapuan finansial Anda dalam kondisi aman. Selain itu, pastikan juga orang yang meminjamnya akan membayarnya tepat waktu. Jika tidak, cepat atau lambat kebiasaan ini dapat merusak keuangan Anda.
Perlu disadari kebiasaan-kebiasaan yang merusak keuangan awalnya dilakukan sebagai kegiatan positif. Namun jika terus dilakukan, maka kegiatan tersebut akan menjadi kebiasaan yang merusak finansial.
Jika kebiasaan buruk ini dapat dikurangi, Anda dapat menabung untuk mempersiapkan dana pensiun Anda. Cek di sini untuk mengetahui berapa dana pensiun yang dibutuhkan.