Pada Hari Kesehatan Sedunia April 2014 lalu, pemerintah Indonesia mengangkat tema nasional yakni Waspadai Nyamuk: Lindungi Diri Kita. Tema tersebut diambil karena sebanyak lima dari enam penyakit tular vektor disebabkan oleh nyamuk. Penyakit tular vektor adalah penyakit yang dibawa oleh satu makhluk yang tidak berpenyakit, tapi membawa bibit penyakit, salah satunya nyamuk (www.dinkes.inhukab.go.id, 5 November 2014).
Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di antaranya malaria, demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, filariasis (kaki gajah) dan Japanese encephalitis (peradangan otak).
Bagaimana kita mengenali jenis-jenis nyamuk tersebut dan apa saja upaya untuk menanggulanginya? Berikut beberapa hal yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan (www.depkes.go.id, 29 Januari 2015).
Aedes Aegypti
Waspadai nyamuk jenis ini terutama di musim pancaroba. Nyamuk aedes aegypti dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD), chikungunya dan pembawa virus demam kuning (yellow fever). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2014, ada 71.668 orang penderita DBD di 34 provinsi dan 641 dantaranya meninggal dunia.
Aedes aegypti terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Ciri-ciri dari nyamuk ini berwarna hitam dengan garis-garis putih, aktif pada pagi hingga siang hari, bertelur dan bersarang di genangan air jernih. Aedes aegypti juga gemar menetap pada benda-benda yang digantung, seperti baju, kain dan tirai serta tempat yang berwarna gelap.
Hal yang efektif untuk membasmi aedes aegypti adalah memberantas sarang nyamuknya. Maka, Kemenkes menganjurkan kita untuk membersihkan dan menutup tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, penampung air lemari es, dan sejenisnya. Usahakan tidak terdapat genangan air di sekitar rumah. Untuk tempat penampungan air yang sulit dibersihkan kita dapat menaburkan bubuk larvasida.
Cara lainnya adalah menggunakan obat nyamuk kimia, fogging atau penyemprotan, memelihara ikan pemangsa jentik, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
Anopheles
Nyamuk jenis ini menularkan penyakit malaria dan kaki gajah (filariasis). Di Indonesia menurut data Kementerian Kesahatan pada 2012 ada 417.819 kasus malaria. Ciri-ciri nyamuk ini tubuhnya berwarna cokelat kehitaman dan menggigit pada malam hari. Nyamuk anopheles senang hinggap dan beristirahat di rumput, semak di tepi saluran air, dan pada kain-kain yang bergantungan.
Cara yang efektif untuk membasmi nyamuk anopheles adalah menjaga kebersihan rumah dan lingkungan di sekitar rumah. Untuk mencegah gigitan nyamuk ini, kita dapat memasang kelambu berinsektisida/Long Lasting Insectiside Net (LLIN), mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk atau menyemprot dengan obat anti nyamuk, serta memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi.
Culex, Mansonia, dan Armigeres
Ketiga nyamuk ini dapat menularkan penyakit kaki gajah. Culex, mansonia, dan armigeres memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yakni warna tubuhnya cokelat kehitaman, suka hinggap di dinding, menggigit di malam hari, hidup di air keruh, rawa-rawa, atau kolam ikan. Selain penyakit kaki gajah, culex juga menularkan penyakit Japanese encephalitis (peradangan otak). Pencegahan dan pengendaliannya sama dengan nyamuk anopheles.
Semoga, dengan mengetahui jenis-jenis nyamuk dan paham cara pencegahan yang efektif, Anda akan terbebas dari ancaman nyamuk pembawa penyakit. Sebarkan artikel ini melalui fitur jejaring sosial agar informasinya makin tersebar. Berikan juga komentar seputar nyamuk pembawa penyakit melalui kolom di bawah ini.