Selamat sore dok,
Saya sakit batu ginjal, fatty liver (penumpukan lemak di hati), dan maag. Sudah 4 bulan saya minum obat neprolit, rejuvit, lanpracid, dan spasminal. Namun sampai saat ini penyakit saya sering kambuh walaupun rutin minum obat. Setiap hari saya merasakan sakit bergantian, dari pinggang, perut, hingga bawah pusar. Saat ini saya sakit di bagian ulu hati, perut melilit, badan ngilu sampai lemas. Di pagi hari, saya mengalami mual, perih sampai keluar keringat dingin. Hal ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari saya. Perut saya semakin membesar padahal berat badan saya turun drastis dari 65 kg menjadi 52 kg. Sampai kapan saya harus minum obat, dok? Apakah boleh saya meminum obat dibarengi obat herbal? Apakah saya perlu meminum antibiotik untuk menyembuhkan sakit maag? Apa bedanya penyakit fatty liver dengan hepatitis, dok? Terima kasih.
Salam,
Sugi
Halo Pak Sugi,
Tidak menjalani gaya hidup sehat seperti kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak jahat, minum minuman beralkohol, dan kurangnya aktivitas fisik mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas dan meningkatkan berbagai risiko penyakit, salah satuya gangguan pada hati. Lemak dapat menumpuk di hati hingga menyebabkan penyakit yang disebut perlemakan hati atau fatty liver.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan perlemakan hati (fatty liver) seperti kencing manis (diabetes), efek samping dari obat-obatan kimia (kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning), kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein, berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A, tidak menjalani gaya hidup sehat, dan sebagainya.
Fatty liver adalah pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati. Secara umum, sel hati yang normal sudah mengandung lemak, tapi kandungan lemaknya tidak tinggi. Ketika akumulasi lemak hati mencapai lebih dari 10% berat hati, inilah yang disebut sebagai fatty liver. Pada keadaan ini, sebagian sel-sel liver yang sehat sudah diganti dengan sel lemak. Liver pun sudah berubah warna menjadi kuning mengkilat karena lemak dan membesar serta lebih berat dari keadaan normal.
Fatty liver umumnya tidaklah berbahaya, karena fungsi liver sebenarnya juga tidak terganggu. Akan tetapi dalam jangka panjang, fatty liver berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis (gangguan jaringan hati).
Fatty liver jarang disertai keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan. Gejala klinis yang dikeluhkan penderita biasanya perut terasa penuh, Hal ini disebabkan karena lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Ketika kondisi memburuk, pasien merasa letih dan lemah, berat badan menurun, rasa tidak nyaman di perut, dan pusing. Penderita umumnya tidak sadar sedang menderita fatty liver dan baru diketahui setelah melakukan checkup lengkap.
Pengobatan terbaik untuk fatty liver adalah meninggalkan hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab. Pada orang kegemukan, perlemakan di hati akan berkurang ketika berat badannya turun. Pada pecandu alkohol, kadar lemak di hati berkurang jika berhenti mengkonsumsi alkohol.
Sementara itu hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan pada sel hati. Peradangan ini ditandai dengan meningkatnya kadar enzim hati yang disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. Ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor infeksi dan faktor noninfeksi. Faktor penyebab infeksi antara lain bakteri (bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi , tuberkulosis , leptosvera, dll) dan virus (virus Hepatitis A, B, C, D, E dan G, virus adenoviruses, CMV, Herpes simplex, HIV, rubella, varicella, dll).
Virus dan bakteri ini dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Virus hepatitis yang berada di dalam cairan tubuh manusia sewaktu-waktu bisa ditularkan ke orang lain. Sebagian orang yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya tapi virus akan menetap di dalam tubuh selama seumur hidup. Sedangkan faktor noninfeksi misalnya karena obat tertentu yang dapat mengganggu fungsi hati dan menyebabkan hepatitis.
Untuk keluhan Anda saat ini, konsumsi obat dari dokter yang tentunya sudah disesuaikan dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Pengobatan akan memberikan hasil optimal apabila ada perubahan gaya hidup sesuai dengan penyebab perlemakan hati dan hepatitis. Untuk keluhan maag, bisa saja ini adalah gejala perlemakan hati atau hepatitis. Jika Anda mengkonsumsi obat herbal, sebaiknya konsultasikan ke dokter karena akan terjadi interaksi antara obat dokter dengan obat herbal.
Salam,
dr. Ryan Thamrin