Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Membangun Rumah Dan Dana Pendidikan

Dear Mbak Prita,

Saya ibu sekaligus istri yang mengatur keuangan keluarga kecil dengan seorang putri berumur 9 tahun. Usia saya 32 tahun dan suami 40 tahun. Kami sudah 10 tahun berumah tangga, tapi sampai sekarang kami belum bisa memiliki hunian sendiri. Tapi kami bisa membeli sebidang tanah untuk dibangun rumah nantinya. Selama ini penghasilan kami hanya cukup untuk makan dan kebutuhan darurat. Sedangkan porsi tabungan tidak sampai 30% dari penghasilan, bahkan kadang tidak menabung sama sekali. Penghasilan suami saya sekitar Rp4,5 juta. Bagaimana saya mengalokasikan dana untuk pendidikan anak dan membangun rumah?  Terima kasih.

Salam,

Dwi Novitasari

 

Dear Ibu Dwi,

Apa pun tujuan keuangan keluarga yang ingin dicapai di masa depan, perlu perencanaan yang baik agar kita dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan optimal untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Dengan keterbatasan sumber finansial yang ada, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat prioritas. Sebagai pasangan, Anda dan suami harus saling berkomunikasi dan memiliki kesepakatan yang sama atas prioritas keuangan keluarga. Dalam kondisi sekarang di mana Anda sudah memiliki anak dengan usia sekolah, maka persiapan dana pendidikan menjadi prioritas nomor satu. Hal ini karena dana pendidikan sudah tidak dapat ditunda dan sifatnya pasti terjadi. Jika saat ini, putri Anda yang berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD, maka 2 tahun dari sekarang anak Anda akan masuk ke jenjang SMP dan Anda tidak mungkin menundanya karena dananya belum siap.

Untuk mempersiapkan dana pendidikan, tentukan ke sekolah mana sang anak akan belajar nantinya, apakah ke sekolah negeri atau ke sekolah swasta. Apabila dana terbatas, sekolah negeri bisa menjadi pilihan karena saat ini pemerintah memberikan Bantuan Operasional Sekolah mulai dari SD hingga SMA/SMK. Tidak sedikit sekolah negeri yang menjadi incaran para orang tua untuk menyekolahkan anaknya karena predikat ‘sekolah unggulan’. Dengan kualitas pendidikan yang baik, Anda bisa menghemat rupiah Anda sehingga bisa fokus untuk menyiapkan uang kuliah dan membangun rumah impian.


Dengan usia anak Anda 9 tahun, maka ia akan masuk kuliah 8 tahun dari sekarang (dengan asumsi saat ini ia duduk di kelas 4 SD). Artinya, 8 tahun pula Anda memiliki waktu untuk menyiapkan uang kuliahnya dan untuk waktu yang panjang tersebut, Anda bisa menggunakan instrumen investasi yang agresif, seperti reksadana saham, reksadana campuran yang komposisi mayoritasnya berupa saham, saham, atau properti. Jangan lupa untuk menyesuaikan produk investasi dengan karakter profil risiko serta modal investasi yang bisa Anda siapkan.

Sementara untuk membangun rumah, sebaiknya tentukan dulu rumah seperti apa yang akan dibangun sehingga Anda bisa membuat rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan rumah tersebut. Dari RAB, Anda bisa mengetahui total kebutuhan dana yang harus disiapkan.

Dikutip dari desainrumahmini.com, pembangunan rumah minimalis tipe 36 atau bangunan dengan luas 6 x 6 meter dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur menyatu dengan ruang makan dan 1 kamar mandi yang menggunakan bahan bangunan berkualitas sedang, kisaran biaya per meter adalah Rp1,2 – 1,5 juta atau totalnya mencapai Rp43 – 54 juta. Jika saat ini Anda sudah memiliki dananya, maka Anda bisa langsung membangunnya dan jika di kemudian hari Anda merasa perlu untuk menambah ruangan atau meningkatkan kualitas dari bangunan rumah saat ini, Anda bisa mengumpulkan dananya kembali.

Apabila Anda akan mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mendanai pembangunan rumah, maka paling tidak Anda harus menyiapkan uang muka terlebih dahulu. Untuk rumah dengan luas 70 m2 atau kurang, uang muka yang dibutuhkan bisa kurang dari 30% dari plafon kredit. Namun jika luas rumah di atas 70 m2, Anda membutuhkan uang muka paling tidak 30%. Yang harus diingat juga adalah jumlah cicilan maksimal setiap bulan sebaiknya tidak melebihi 30% dari penghasilan.

Opsi mana yang dipilih, kembali lagi pada kesepakatan antara Anda dan pasangan dalam mengatur keuangan keluarga. Selamat berencana. Live a beautiful life!

Salam hangat,

Prita Ghozie, Ahli Keuangan