Halo Ibu Prita,
Saya seorang PNS (Pemprov Jambi) dengan golongan/pangkat III/A. Saya menjadi PNS sejak tahun 2011. Pada tahun 2012, saya berutang Rp100 juta di bank daerah dan pada tahun 2013 utang tersebut saya perbesar menjadi Rp125 juta dengan jangka waktu pembayaran 10 tahun. Saya memiliki kartu kredit dengan limit Rp5 juta dan sudah saya belanjakan dengan nominal sampai dengan Rp3.100.000,-.
Sebagai bahan analisa Ibu Prita, berikut pendapatan keuangan saya yang pasti saya terima setiap bulan:
– Gaji : Rp2.700.000,-
– TKD : Rp1.045.000,-
– Honor Fungsional : Rp665.000,-
JUMLAH : Rp4.410.000,-
Pengeluaran; Angsuran Bank, Kartu Kredit, Air, Listrik:
– Bank Jambi : Rp2.100.000,-
– Bank Mitra : Rp440.000,-
– Bank BRI : Rp350.000,-
– Kartu Kredit : Rp310.000,-
– Air : Rp35.000,-
– Listrik : Rp70.000,-
JUMLAH ANGSURAN : Rp3.305.000,-
SISA PENDAPATAN : Rp1.105.000,-
Pertanyaan saya, bagaimana agar utang saya dapat cepat lunas? Selama ini saya juga tertarik untuk menambah pendapatan melalui internet. Mohon petunjuknya, Bu.
Salam,
Mahbub Junaidi
Halo Pak Mahbub,
Prinsip utama dari pengaturan keuangan adalah memastikan pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Hal tersebut perlu dilakukan karena pengeluaran yang lebih besar akan menimbulkan utang konsumtif.
Prinsip lainnya adalah maksimal cicilan utang adalah 30-35% dari total pendapatan. Untuk mengetahui rasio pembayaran utang Anda, mari kita teliti data yang telah berikan sebagai berikut:
Pendapatan | |
Gaji | Rp2,700,000 |
TKD | Rp1,045,000 |
Honor Fungsional | Rp665,000 |
Total Pendapatan | Rp4,410,000 |
Pengeluaran | |
Cicilan Bank Jambi | Rp2,100,000 |
Cicilan Bank Mitra | Rp440,000 |
Cicilan Bank BRI | Rp350,000 |
Cicilan Kartu Kredit | Rp310,000 |
Total Cicilan | Rp3,200,000 |
Berdasarkan tabel di atas, rasio cicilan utang Anda adalah Rp3.200.000/Rp4.410.000 yang nilainya mencapai 72%. Artinya uang yang harus Anda keluarkan setiap bulan untuk cicilan utang mencapai 72% dari pendapatan rutin bulanan. Rasio sebesar itu menandakan kurang sehatnya keuangan Anda, karena sebagian besar pendapatan bulanan akan habis untuk membayar cicilan utang. Sementara Anda membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran rutin dan keperluan-keperluan lainnya.
Melunasi utang memang memerlukan waktu, apalagi jika utang yang diambil berjumlah cukup besar dan tersebar di beberapa bank. Untuk menyelesaikan masalah utang ini, ada beberapa tips untuk sebagai berikut:
- Jual aset yang tidak terpakai. Apa ada beberapa buah gadget, perabot rumah atau perhiasan yang cukup berharga dan jarang digunakan? Mulai teliti aset yang Anda miliki dan juallah sebagian untuk mengurangi jumlah utang. Pelunasan sebagian utang akan mengurangi jumlah cicilan bulanan sehingga Anda memiliki tambahan dana untuk biaya hidup rutin.
- Anggarkan pendapatan tambahan untuk membayar utang. Rencanakan untuk menggunakan bonus, THR atau pendapatan tidak rutin lainnya untuk melunasi sebagian utang, sebelum dibelanjakan untuk hal lain.
- Teliti syarat pelunasan sebagian pada bank tempat Anda berutang. Biasanya minimal Rp10 juta rupiah atau 3x cicilan bulanan, mana yang lebih besar. Lunasi secara bertahap sesuai dana yang ada, mulai dari utang dengan bunga tertinggi.
- Berhenti gunakan kartu kredit untuk mengurangi utang. Hindari penggunaan kartu kredit saat Anda sedang berusaha untuk mengurangi utang.
- Bernegosiasilah dengan bank tempat Anda berutang untuk mendapatkan keringanan bunga ataupun waktu pembayaran. Dengan itikad baik, biasanya bank bisa memberikan beberapa kemudahan untuk pelunasan utang.
- Turunkan gaya hidup. Hal ini memang tidak mudah, tetapi harus dilakukan untuk menghindari penambahan utang. Jika sebagian utang telah lunas dan cicilan bulanan berkurang, Anda bisa kembali ke gaya hidup semula.
- Mulai rencanakan pengeluaran Anda untuk menghindari masalah yang sama terjadi di kemudian hari.
Tetap semangat ya. Semoga dengan disiplin menjalankan cara-cara di atas, Anda bisa segera melunasi utang-utang Anda.