Selamat siang Ibu Ratih,
Saya wanita single berusia 25 tahun. Saya memiliki 1 kakak dan 1 adik, keduanya perempuan. Sejak saya lulus SMK, ayah meminta saya untuk bekerja, karena merasa berat membiayai kuliah saya. Penghasilan ayah saya tidak tetap sementara ibu tidak bekerja. Sekarang setelah saya bekerja. Ayah tampaknya mengalihkan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan adik kepada saya. Saya agak keberatan dengan hal ini karena penghasilan saya juga pas-pasan. Bagaimana cara mengatakannya pada ayah tanpa membuatnya tersinggung? Terima kasih.
Salam,
Fransiska
Selamat siang Fransiska,
Saran saya, sebelum kamu berbicara dengan ayahmu mengenai hal ini, sebaiknya kamu terlebih dahulu sekali lagi mengevaluasi kembali kondisi keuangan kamu saat ini. Terapkan cara mengelola uang dengan baik. Tentukan prioritas dalam mem-postingkan keuangan kamu saat ini. Ingat bahwa prioritas utama adalah apa yang benar-benar kamu butuhkan, kemudian menyisihkan dana untuk masa depan dan bila ada kebutuhan mendadak (menabung). Bila dari hasil evaluasi kamu tersebut masih ada sebagian dana yang dapat kamu berikan untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan adik kamu maka baiklah bila kamu memberikannya. Karena meski tidak memenuhi seluruh kebutuhan keuangan adik namun itu cukup membantu. Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk rasa peduli, sayang terhadap adik dan keluarga serta bentuk ungkapan rasa tanggung jawab terhadap ayah. Namun bila tidak memungkinkan, maka tidak perlu dipaksakan, karena apa yang dipaksakan hasilnya tidak akan menjadi berkah.
Apapun keputusan kamu, tetap bicarakan dengan ayah. Cara berbicara yang baik dengan ayah adalah pada waktu, tempat dan suasana hati ayah yang sedang tenang ataupun senang. Kemukakan dengan bahasa yang halus dan suara yang lembut mengenai kondisi keuangan kamu yang tidak memungkinkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan adik kamu. Dikarenakan kamu sendiri memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus kamu tanggung dan uang yang kamu hasilkan sekarang pas-pas-an, bila perlu sertakan beberapa contoh kebutuhan kamu tersebut. Katakan bahwa kamu mohon pengertian ayah kamu akan hal ini. Namun pastikan kamu berkata dengan tulus dan jujur hingga kamu tidak mengalami kesulitan di lain waktu akibat ucapan kamu. Dengarkan respon ayah dengan seksama hingga selesai, tetap tenang dan jangan emosi. Bila kamu merasa emosi, ambil waktu untuk menenangkan diri dan cari waktu lain untuk berbicara dengan ayah kamu.
Saran berikutnya adalah ajak seluruh keluarga berdiskusi termasuk kakak kamu. Diskusikan mengenai apa dan berapa kebutuhan adik setiap bulan. Libatkan seluruh anggota keluarga untuk menangani masalah keuangan ini. Bila ayah tidak dapat membantu seluruhnya, maka berapa yang dapat ayah bantu? Demikian juga dengan kakak, berapa yang dapat kakak berikan untuk membantu keuangan adik, kemudian bagaimana dengan kamu dan bagaimana dengan ibu kamu, mungkin ada yang dapat dibantu olehnya dengan bekerja sambilan di rumah (bila situasi kondisi ibu memungkinkan). Selain itu libatkan juga adik untuk ikut memikirkan bila ada yang dapat dilakukannya, setidaknya ia harus bertanggung jawab dengan cara belajar bersungguh-sungguh dan menggunakan uang yang diberikan sesuai dengan prioritas. Dengan demikian seluruh keluarga dapat mengelola keuangan secara baik (bila ia masih di bawah umur). Ingat! Prioritas pada kebutuhan bukan pada keinginan. Salam hangat.