Salah satu kunci untuk melakukan optimisasi pada campaign di Google AdWords adalah dengan memanage keyword dalam sebuah campaign. Bagi Anda yang mengelola campaign dengan ukuran kecil, misalnya satu atau dua kategori produk, memanage keyword barangkali bukanlah satu hal yang rumit. Tetapi, ceritanya akan lain jika Anda mengelola campaign dengan categori produk yang cukup banyak, misalnya e-commerce.
Memanage keyword menjadi salah satu upaya yang bisa Anda lakukan selain menata ad copy pada tiap-tiap iklan. Managing pada keyword ini meliputi beberapa hal, misalnya mengexclude keyword yang tidak relevan dengan bisnis dari search term report, memasukkan keyword-keyword yang relevan ke dalam campaign, hingga mengatur bid untuk tiap-tiap keyword. Umumnya, keyword dengan performa baik dapat ditingkatkan bidnya sehingga bisa terus bertahan di posisi teratas. Sementara untuk keyword dengan performa buruk bisa dimanage dari segi ad copy maupun landing page-nya.
Google memiliki suatu sistem penilaian untuk masing-masing keyword ini yang dinamakan sebagai Quality Score. Quality score ditentukan dari tiga elemen, yakni Click-through Rate (CTR), landing page, dan juga relevansi ad copy dengan keyword tersebut. Dengan Quality Score yang baik, sebuah iklan berkesempatan untuk mendapatkan Ad rank yang baik dalam search engine.
Mengenal status pada keyword
Dalam proses maintain keyword di sebuah campaign, digital marketer dapat melakukan beberapa hal. Misalnya saja mempause keyword yang performanya buruk, meningkatkan atau menurunkan bid untuk masing-masing keyword, dan lain-lain. Google menyediakan satu kolom khusus yang memberikan informasi tentang status sebuah keyword dalam campaign.
1. Status dikontrol
Status dikontrol artinya, keyword tersebut berada dalam kendali admin atau digital marketer. Status dikontrol terdiri atas dua pilihan, yakni deleted atau paused. Google memberikan informasi mengenai keyword apa saja yang statusnya paused atau bahkan diremove oleh admin. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui keyword mana saja yang sedang berjalan untuk campaign yang Anda tangani.
2. Approval process
Status approval process merupakan suatu kebijakan dari Google untuk mengontrol keyword apa saja yang boleh digunakan dalam campaign di AdWords. Umumnya, keyword dengan status approval process akan muncul sebagai ‘eligible’, artinya keyword tersebut berpotensi untuk tampil. Google memiliki berbagai aturan yang cukup ketat dalam penggunaan keyword di AdWords. Beberapa di antaranya Google melarang keyword yang berbau pornografi ke dalam sebuah campaign.
3. Impacted by other
Keyword status bisa juga disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar campaign Anda sendiri. Ada dua buah status yang biasa disematkan Google dalam kategori ini, yaitu low search volume dan below first page estimated. Ketika status keyword berada dalam level low search volume, artinya Anda perlu waspada, karena keyword tersebut memiliki potensi yang sangat rendah untuk dicari dalam search engine. Jika tujuan Anda adalah impression, ada baiknya Anda menghindari keyword dengan status seperti ini, karena akan sia-sia.
Yang kedua adalah keyword dengan status below first page estimated. Maksudnya, keyword tersebut berpotensi untuk tidak bisa muncul dalam kolom pencarian di halaman pertama search engine. Penyebabnya bisa beragam. Pertama, keyword tersebut sangat umum sehingga banyak orang mencarinya di search engine. Otomatis, banyak advertiser lain atau bahkan website lain yang memiliki SEO bagus menjadi kompetitornya. Jika tidak diimbangi dengan bidding yang tinggi, keyword tersebut berpotensi untuk tidak bisa muncul pada halaman pertama mesin pencari. Otomatis, keyword tersebut akan sia-sia karena tidak mampu membuat iklan tampil dengan maksimal di mesin pencari user.
Dengan mengetahui berbagai status tersebut, kini Anda dapat melakukan optimisasi lebih baik. Pastikan untuk selalu melakukan riset dan menggunakan A/B testing untuk meraih performa yang maksimal. Selamat mencoba!