Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengenal Sistem Arbitrase Dalam Investasi Valuta Asing

Raih keuntungan lewat peluang usaha dalam investasi valuta asing. 
 
Peluang usaha tidak hanya seputar wirausaha, tapi bisa juga investasi. Ada beragam instrumen investasi yang bisa menjadi peluang usaha salah satunya, yaitu perdagangan valuta asing atau forex (foreign exchange). Mari mengenal lebih jauh investasi ini. 
 
Investasi Valuta Asing Atau Forex 
Pasar forex adalah tempat bagi bank, investor dan spekulan menukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya, seperti dikutip dari buku Introduction to Forex yang disusun dan diterbitkan Forex Trading Academy (2004). Perdagangan forex dapat terjadi melalui internet, fax, dan telepon dari seluruh dunia. 
 
Ada tiga alasan utama untuk berinvestasi forex. Pertama, untuk memfasilitasi transaksi yang sebenarnya, ketika perusahaan-perusahaan internasional mengalihkan keuntungan yang dibuat dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik mereka. Kedua, untuk melindungi nilai (hedge) terha dap dampak yang tidak diinginkan dari pergerakan harga mata uang di masa depan. Alasan ketiga dan yang lebih populer adalah spekulasi untuk mencari keuntungan. 
 
Sistem Arbitrase Dalam Investasi Forex 
Dalam transaksi perdagangan forex terdapat sistem arbitrase, yaitu pembelian dan penjualan satu instrumen keuangan yang sama dalam waktu bersamaan untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga antara broker atau perusahaan kliring yang berbeda, menurut praktisi forex, John Nobile yang dilansir earnforex.com
 
Arbitrase dalam pasar valuta, biasanya melibatkan tiga mata uang. Simulasi sederhana dalam perdagangan forex, misalnya: kita asumsikan kurs rupiah setara Rp12.100 per dolar AS. Mengingat perekonomian Malaysia sedang buruk, 1 dolar dihargai 3,5 ringgit. Pada saat bersamaan, harga 1 ringgit setara Rp3.700. 
 
Kita menukarkan Rp10 juta dengan dolar AS, sehingga dapat 826 USD. Dolar ini kita konversi ke ringgit, sehingga menjadi 2.893 ringgit. Selanjutnya, ringgit tersebut kita tukar ke rupiah dan menjadi Rp10.702.479 atau lebih besar dari dana awal kita. Jika Anda bukan ahli, tidak dianjurkan menjalankan transaksi ini sendiri, karena potensi kerugian tetap ada di depan mata, apalagi jika dilakukan pada pasar spot (langsung). 
 
Dengan kata lain, Anda membeli suatu mata uang yang sedang rendah nilainya di sebuah negara, dan menjual mata uang tersebut di negara di mana nilai mata uang tersebut tinggi. 
 
Menurut praktisi forex, Justin Kuepper seperti dikutip dari investopedia.com, arbitrase dapat dilakukan jika tidak terjadi salah satu dari kondisi ini: 
• Sekuritas yang sama diperdagangkan dengan harga yang sama di seluruh pasar. 
• Dua sekuritas dengan aliran kas yang sama diperdagangkan pada saat yang sama 
• Suatu sekuritas dengan harga yang sudah disepakati untuk masa depan (dengan futures contract) diperdagangkan dengan tingkat harga yang bebas risiko. 
 
Secara teori, menurut Nobile, metode ini bebas risiko tapi di dunia nyata risiko berlimpah. Misalnya, risiko perubahan kurs mata uang dan risiko politik atau negara yang mempengaruhi pergerakan mata uang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakan dana tersendiri untuk investasi valuta asing, bukan menggunakan anggaran biaya hidup. 
 
Semoga sukses meraih peluang usaha! Bagikan informasi ini kepada kerabat Anda melalui fitur jejaring sosial berikut!