Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengenali Kondisi Kesehatan Yang Tidak Ditanggung Asuransi

Suatu hari gigi Yanti terasa cenat-cenut akibat giginya yang berlubang. Dia pun memutuskan pergi ke dokter gigi di sebuah rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang digunakan kantornya. Tetapi ketika sampai rumah sakit ternyata asuransinya tidak bisa digunakan karena perawatan gigi tidak termasuk kondisi yang dijamin oleh perusahaan asuransi tersebut. Pihak asuransi menjelaskan bahwa perusahaan tempat Yanti bekerja tidak mengambil paket perawatan gigi.

Apa yang dialami Yanti mungkin pernah Anda alami juga. Perusahaan asuransi tidak menanggung pengobatan sakit gigi Anda. Dalam asuransi memang ada pengecualian-pengecualian yang berlaku. Dalam kasus yang dialami Yanti, sebenarnya perusahaan asuransi mempunyai produk untuk perlindungan penyakit gigi. Namun karena perusahaan tempat Yanti bekerja tidak mengambil manfaat asuransi kesehatan gigi, maka sakit gigi yang diderita tidak ditanggung.

Selain sakit gigi, sebenarnya ada juga beberapa hal yang tidak ditanggung asuransi kesehatan. Menurut perencana keuangan Risza Bambang, memang ada pengecualian-pengecualian dalam asuransi kesehatan. Risza mengatakan bahwa penyakit yang timbul karena nasabah melakukan tindakan kriminal, infeksi HIV, atau penyakit yang sudah diderita nasabah sebelum menjadi peserta asuransi juga tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi (kontan.co.id, 19 Oktober 2011). Asuransi kesehatan standar biasanya juga tidak menanggung penyakit berat atau sering disebut penyakit kritis. Anda harus menanyakan dengan detail kepada perusahaan asuransi mengenai penyakit apa yang tidak ditanggung. Jadi jangan hanya menanyakan penyakit apa saja yang ditanggung asuransi, tapi juga penyakit yang tidak ditanggung.


Kejelian menjadi hal penting sebelum Anda membeli asuransi kesehatan. Perencana keuangan Aidil Akbar mengingatkan agar Anda kritis terhadap syarat dan ketentuan asuransi, termasuk asuransi penyakit kritis yang menjamin banyak penyakit berat. Jangan salah persepsi dengan istilah asuransi kritis. Menurut Aidil Akbar, definisi penyakit kritis adalah penyakit yang sudah dalam kondisi kritis. Akbar mencontohkan pasien yang terdeteksi kanker stadium awal mungkin tidak dijamin oleh perusahaan asuransi, karena masih dalam stadium awal. Padahal Anda membeli asuransi penyakit kritis. Menurut Aidil Akbar, rata-rata perusahaan asuransi hanya mau membayar klaim saat tertanggung sudah berada di stadium 4 penyakit kanker. Hal ini yang disebut dengan definisi kritis. Jadi, bila seseorang menderita kanker stadium 1, bisa jadi pengobatan penderita tidak ditanggung (kontan.co.id, 19 Oktober 2011).

Untuk itu, agar manfaat asuransi kesehatan bisa diperoleh secara maksimal, Anda perlu jeli dan kritis untuk menanyakan berbagai hal detail terkait dengan apa saja yang ditanggung dan tidak ditanggung dalam asuransi kesehatan Anda.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.