Mungkin Anda pernah mendengar tentang tradisi minum teh di Jepang dan Tiongkok. Di dua negara ini, minum teh memang bukan sekedar kegiatan menyeruput teh. Aktivitas minum teh biasanya dipersiapkan dengan baik dengan tahapan-tahapan yang kadang terlihat cukup panjang. Teh dianggap mempunyai manfaat bagi kesehatan di kedua negara Asia Timur ini.
Benarkah teh memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan? Pernyataan dari Christopher Ochner, Ph.D., seorang ahli nutrisi dari Icahn School of Medicine at Mount Sinai Hospital berikut cukup menarik. Ochner menyatakan bahwa menurut beliau, teh adalah minuman tersehat (Webmd.com, 13 September 2013).
Sementara Beth Reardon RD, ahli nutrisi dari Duke Integrative Medicine menyatakan bahwa kandungan katekin dalam teh hijau menjadi kunci manfaat teh hijau bagi tubuh. Katekin adalah salah satu jenis antioksidan yang bisa mencegah kerusakan sel. Kandungan katekin dalam teh hijau lebih tinggi dibanding teh hitam dan teh oolong (Webmd.com, 13 September 2013).
National Cancer Institute, Amerika menjelaskan bahwa dalam teh hijau terdapat kandungan polifenol yang memiliki sifat antioksidan. Kandungan polifenol dalam teh hijau bisa melindungi sel dari kerusakan DNA. Dalam tes laboratorium terbukti bahwa polifenol dalam bisa menghambat sel tumor dalam ujicoba terhadap hewan (Cancer.gov, 17 November 2010).
Selama ini ujicoba hubungan teh hijau sebagai minuman pencegah kanker memang sudah cukup jelas pada hewan uji. Teh hijau mampu menghambat pertumbuhan tumor di berbagai organ seperti kulit, paru-paru, rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus, hati, pankreas, dan kelenjar payudara telah menunjukkan hasil positif. Meskipun percobaan pada manusia belum mencapai kesimpulan final, tapi sudah dianggap meyakinkan (Cancer.gov, 17 November 2010).
Penelitian terbaru dari Penn State University juga menunjukkan hasil positif. Menurut Joshua Lambert, ahli nutrisi yang melakukan penelitian mengenai kaitan teh hijau dan kanker, menyatakan bahwa kemungkinan besar teh hijau bisa membunuh sel kanker dalam mulut. Meskipun penelitian tersebut belum final dan masih terus dilakukan, tapi bukti-bukti sudah mengarah pada efektivitas teh hijau dalam melawan kanker (News.psu.edu, 28 Januari 2015).
Tentu, selain teh hijau, masih ada berbagai makanan dan minuman lain untuk mencegah terjadinya gejala penyakit kanker pada Anda. Namun, agar mengetahui apa saja gejala penyakit kanker yang bisa dicegah dengan berbagai asupan makanan serta pola hidup sehat lainnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.