Tidak mau kalah dengan Apple Pay dan Samsung Pay, Android Pay dari Google kini akhirnya mulai memasuki pasar Asia. Hari ini (28/06/16), Android Pay resmi diluncurkan di Singapura dan menjadikan Singapura sebagai negara ketiga di dunia yang bisa menikmati layanannya setelah Amerika Serikat dan Inggris.
Android Pay bisa digunakan pada setiap ponsel Android yang mendukung NFC, memiliki sistem operasi versi KitKat 4.4 atau yang lebih tinggi. Spesifikasi ini sudah terdapat pada mayoritas smartphone Android yang dirilis sejak pertengahan tahun 2014.
Peluncuran Android Pay ini dilakukan tak lama setelah pesaingnya meluncurkan layanan serupa di Singapura. Apple Pay meluncurkan layanannya di negara tersebut pada bulan April, sementara itu Samsung Pay sudah mulai memasuki pasar Asia Tenggara dengan meluncurkan layanannya di Singapura sejak dua pekan lalu.
Tidak seperti pesaingnya, Android Pay ini tidak memerlukan pemindaian sidik jari. Yang penting, perangkat Android yang digunakan memenuhi spesifikasi minimum untuk layanan ini. Melakukan pembayaran dengan Android Pay cukup sederhana. Anda hanya perlu menempelkan ponsel Anda ke terminal pembayaran dan bahkan tidak perlu membuka kunci ponsel Anda untuk melakukannya. Selama layar ponsel Anda menyala, Anda bisa tetap melakukan pembayaran.
Untuk melakukan pembayaran, Anda perlu mengunduh aplikasi Android Pay di Google Play Store. Setelah itu, Anda akan diminta untuk mengatur pilihan keamanan seperti fingerprint unlocking, jika perangkat Anda mendukung fitur tersebut. Lalu Anda pun dapat menambahkan kartu yang Anda gunakan untuk melakukan pembayaran pada aplikasi tersebut.
Seperti Apple dan Samsung, Google Pay juga bermitra dengan mayoritas bank yang ada di Singapura. Android Pay akan mendukung kartu berlogo MasterCard dan Visa dari DBS/POSB, OCBC Bank, Standard Chartered, dan UOB.
Sampai saat ini, Google belum mengumumkan kapan mereka akan meluncurkan layanannya di negara-negara Asia yang lain, termasuk Indonesia.