Perlu diketahui, untuk saat ini hampir 44 persen tenaga listrik yang digunakan oleh pusat data cloud Microsoft berasal dari sumber energi yang dapat diperbaharui. Langkah yang diambil Microsoft ini merupakan salah satu bentuk usahanya untuk meningkatkan persentase penggunaan energi yang dapat diperbaharui menjadi 50 persen pada 2018 mendatang. Microsoft juga menyatakan bahwa pembelian listrik tenaga angin sebesar 237 megawatt ini merupakan transaksi pembelian terbesar di sektornya yang pernah dilakukan oleh Microsoft. Secara spesifik, Microsoft meminta peternakan angin Bloom Wind di Kansas untuk menyediakan 178 megawatt. Sementara itu, peternakan angin Silver Sage/Happy Jack di Wyoming akan menyediakan 59 megawatt sisanya. Dengan jumlah tenaga sebesar ini, pusat data cloud Microsoft di Cheyenne bisa beroperasi sepenuhnya dengan mengunakan pasokan listrik tenaga angin.
Brad Smith selaku presiden dan chief legal officer di Microsoft menjelaskan bahwa dengan menghubungan generator cadangan perusahaan ke jaringan listrik, maka kapasitas Black Hills Energy (red. perusahaan penyedia listrik) akan semakin meluas tanpa harus menaikkan tagihan listrik para pelanggan. “Microsoft dan Black Hills Energy telah menentukan tarif baru yang berlaku bagi semua pelanggan yang memenuhi persyaratan. Hal ini meungkinkan perusahaan terebut menggunakan generator cadangan pusa data kami sebagai sumber kedua dari seluruh jaringan listrik.”