Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melakukan misi yang tergolong ekstrem. Mereka berencana mengubah air kencing (urine) menjadi air mineral layak konsumsi untuk para astronaut. Misi itu sebagai alternatif pengangkutan air mineral ke luar angkasa.
Cara tersebut dilakukan demi memudahkan misi perjalanan ke ruang hampa, serta untuk meminimalisasi biaya pengangkutan zat H2O ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang diketahui sangat mahal. Untuk satu liter saja, harga yang harus dikeluarkan mencapai 48 ribu USD, atau setara Rp627,4 juta.
Nantinya, astronaut yang hendak melakukan perjalanan luar angkasa harus rela mengubah urine mereka sendiri menjadi air minum portable. Ilmuwan NASA menyaring semua informasi tentang urine, lalu menciptakan penyulingan yang mengubah urine para astronaut menjadi air minum.
Jennifer Pruett, Insinyur NASA menjelaskan bagaimana gravitasi buatan membantu perangkat ini bekerja. Ia menunjukkan mesin, seperti roda, yang akan memproses penyulingan urine. Alat tersebut sudah dibubuhi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), sehingga mampu mengubah air mineral layak konsumsi.
“Seluruh bagian ini adalah centrifuge yang akan berputar. Jadi, urine akan disemprotkan di sepanjang dinding belakang saat berputar. Cairan padat yang kental akan menempel di dinding, kemudian menjadi uap,” katanya, seperti dilansir dari laman Huffington Post.
Pruett melanjutkan, saat menjadi uap maka akan tersedot ke pusat, tepatnya ke mesin yang mirip roda tersebut. Ia mengungkapkan, hasil akhirnya adalah ‘distilasi urine bersih yang baik’.
Setelah itu, sebelum para astronaut benar-benar mengonsumsinya, air terlebih dahulu dimasukkan ke dalam pengolah air untuk penyaringan lebih lanjut.
Sistem ‘toilet to tap’
Sebelumnya, pada 2014, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dilaporkan sudah menghabiskan puluhan tahun untuk menyempurnakan sistem, guna mengubah urine menjadi air yang bisa diminum ketika berada di antariksa. Sistem tersebut diketahui bernama toilet to tap.
Menariknya, pejabat NASA mengatakan bahwa air urine yang dihasilkan dari sistem ini akan jadi lebih bersih dari pada air keran yang ada di AS.
Sistem daur ulang air bersih seharga 250 juta USD ini diluncurkan ke ISS dengan menggunakan pesawat antariksa Shuttle Endeavour. Shuttle Endeavour diluncurkan dari Florida, AS, pada musim gugur tahun 2014 silam. Misi ini diharapkan menjadi solusi untuk memasok sumber air minum para astronot ketika berasa di antariksa.
“Toilet ini akan menyalur urine ke sebuah sistem pipa yang disalurkan ke mesin pengolah limbah. Di mesin itu, limbah urine akan disuling dengan enam langkah pembersihan. Sistem ini juga akan membubuhi limbah dengan yodium yang berfungsi untuk membunuh mikroba,” kata Bob Bagdigian, NASA Marshall Space Flight Center, seperti dilansir dari ABC News.
Ia menambahkan, urine yang telah disuling lalu disalurkan ke sebuah keran yang nantinya bisa digunakan untuk minum, mandi, dan menggosok gigi. Memang, air daur ulang urine ini menimbulkan masalah psikologis bagi para peminumnya.
“Namun setelah mencicipinya berkali-kali, rasanya akan sama dengan air biasa. Biasanya orang-orang akan mengatakan ini bukan urine lagi, tapi ini air!” kata Bagdigian.
Jauh sebelum itu, Rusia juga sudah pernah membuat sistem daur ulang serupa pada 1980 silam. Sayangnya, sistem daur ulang itu tidak diterbangkan ke antariksa. Menurut mantan astronot NASA, Leroy Chiao, pada waktu itu, sistem tidak jadi diluncurkan karena banyak menimbulkan kekhawatiran terhadap kebersihan air.
“Kita pergi ke stasiun ruang angkasa sebagai bagian dari eksplorasi. Seharusnya, sistem itu sudah terpasang di antariksa sejak dahulu,” ujarnya.