Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Nyeri Lutut Saat Berlari

Halo Dokter.

Salam kenal. Saya perempuan berusia 39 tahun. Saya ingin bertanya, kalau saya jogging/berlari, lutut saya terasa sakit atau nyeri, padahal saya suka olahraga ini sebagai cara alami menguruskan badan dan menjaga kondisi agar tetap sehat. Apa sebabnya ya Dok? Bagaimana solusi agar saya bisa tetap berlari dengan nyaman dan tidak sakit lagi?

Terima kasih nasihatnya Dok.

Salam

Evy Dwi Hastuty

 

Jawaban:

Dear Ibu Evy Dwi Hastuty,

Nyeri pada daerah lutut dapat berasal dari lutut atau area lain seperti pinggang, pergelangan kaki atau punggung bagian bawah, karena adanya persarafan yang saling berhubungan.

Dalam istilah medis, nyeri lutut dinamakan sindrom nyeri patellofemoral atau nyeri yang terletak pada daerah tulang tempurung lutut (patella). Tempurung lutut adalah tulang segitiga kecil di bagian depan lutut yang bergerak pada saat lutut digerakkan.

Beban berlebihan di dalam tubuh menjadi penyebab utama terjadinya sindrom nyeri patellofemoral. Jika tulang rawan tempurung lutut mendapat beban berlebih karena terlalu banyak digunakan (contohnya karena aktivitas olahraga seperti sepak bola, basket, tenis dan berjalan), maka dapat memperburuk kondisi nyeri patellofemoral.

Gejala penyakit nyeri patellofemoral berupa rasa nyeri di belakang tulang tempurung lutut, atau sekitar tulang tempurung lutut, yang bertambah saat berlari atau beraktivitas yang melibatkan menekuk lutut.


Kami tidak dapat memastikan diagnosis gejala penyakit Anda secara pasti, karena dibutuhkan pemeriksaan fisik secara langsung dan pemeriksaan penunjang yang memadai. Hal yang dapat kami rekomendasikan kepada Anda adalah Anda dapat melakukan kunjungan ke dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis bedah ortopedi (bedah tulang) untuk pemeriksaan secara lanjut.

Mengenai gejala penyakit nyeri yang Anda derita, untuk sementara Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut untuk meringankannya:

1. Penanganan cedera musculoskeletal dengan cara R.I.C.E

  • Rest yaitu mengistirahatkan bagian yang mengalami cedera.
  • Ice yaitu kompres dengan air es. Es ditempelkan secara merata pada area yang cedera, kemudian dibalut dengan perban elastis selama 15-20 menit. Kompres dilakukan selama masa akut peradangan yang biasanya terjadi 2-3 hari atau tergantung keparahan cedera. 
  • Compression yaitu area yang cedera dibalut dengan perban elastis. Cara ini berguna untuk meminimalkan mobilitas (gerakan) dan mengurangi pembengkakan.
  • Elevation yaitu meninggikan daerah yang cedera agar cairan yang terakumulasi pada daerah cedera mengalir dengan mudah. Cara ini berguna untuk mengurangi pembengkakan.

2. Konsumsi obat

Untuk mengurangi nyeri sementara, Anda dapat mengkonsumsi obat antinyeri yang dijual secara bebas, misalnya parasetamol, diklofenak, atau salep yang mengandung obat yang sama.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini