Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Pahami Jenis dan Efek dari Obat Tidur

Cek up kesehatan kadang diperlukan untuk menemukan apa saja penyakit yang mungkin menjangkiti tubuh. Misalnya Anda sering merasa kesulitan tidur atau menderita insomnia. Bisa jadi ada penyakit tertentu yang mengakibatkannya, di mana untuk mengetahui lebih jauh diperlukan analisis mendalam.

Namun kadang-kadang untuk mengatasi sulit tidur bisa jadi cukup dengan mengkonsumsi obat tidur.

Untuk mengkonsumsi obat tidur Anda bisa mendapatkan rekomendasi resep dan dibawah pengawasan dokter. Selain itu Anda juga perlu memperhatikan kandungannya agar saat dikonsumsi bisa efektif bekerja tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya.  

Menurut Joseph Goldberg, MD dari American Society for Clinical Psychopharmacology, ada berbagai macam jenis obat tidur yang bisa dipakai sebagai obat penenang. Beberapa jenis yang biasa dipakai dan diresepkan oleh dokter di antaranya adalah jenis seperti obat anti cemas. Ini di antaranya adalah xanax, valium, ativan, dan librium. Efeknya adalah menciptakan rasa kantuk sehingga bisa membantu seseorang cepat tidur. Namun untuk jenis tersebut, biasanya dokter hanya menganjurkan penggunaannya untuk jangka pendek karena bisa mengakibatkan ketergantungan (webmd.com, 30 Oktober 2014).


Obat lain yang juga biasa diresepkan oleh dokter adalah yang termasuk jenis barbiturates (biasanya mengandung jenis penenang seperti amfetamin). Ini fungsinya langsung menekan pada saraf pusat untuk menciptakan efek tenang, namun jika tidak diresepkan dokter akan berbahaya. Karena itu penggunaannya sangat terbatas, misalnya untuk anestesi (pembiusan) saat akan operasi (webmd.com, 30 Oktober 2014).

Namun Joseph Goldberg juga mengingatkan, jika Anda terbiasa meminum obat tidur, sebaiknya berhati-hati karena obat tidur juga memiliki efek samping. Yang harus diwaspadai adalah kemungkinan efek samping jika Anda memiliki penyakit asma. Efek samping lain adalah merasa kesemutan di tangan, lengan, kaki, atau kaki. Kemudian terjadi perubahan nafsu makan, sembelit, diare, pusing, mengantuk di siang hari dan mulut/tenggorokan kering. Pada beberapa kasus, tidak jarang juga orang yang mengkonsumsi obat tidur merasa, gemetar di beberapa bagian tubuh, lemas, dan sakit perut (webmd.com, 30 Oktober 2014).

Jika Anda masih harus berurusan dengan obat tidur karena insomnia, tidak ada salahnya Anda melakukan cek up kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan begitu Anda akan mendapatkan perawatan yang tepat dari dokter yang menangani.

Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang pengalaman cek up kesehatan terkait dengan masalah tidur yang Anda alami.