Apakah anda tahu, bahwa sebelum dibeli oleh Apple pada tahun 2010, Siri adalah sebuah aplikasi mandiri? Lalu tak lama setelah dibeli oleh Apple, dua pendiri Siri—Dag Kittlaus dan Adam Cheyer—meninggalkan perusahaan dan mulai mengembangkan lagi asisten Artificial intelligence (AI) yang baru. Menurut laporan The Washington Post, AI yang dinamakan “Viv” ini akan diluncurkan ke publik pada hari Senin (09 Mei 2016) mendatang. Menurut pencetus Viv, AI ini diklaim lebih berguna dan intuitif daripada AI saingannya: Siri, Google, Cortana ataupun Alexa.
Seperti yang diketahui, AI yang ada pada saat ini interaksinya terbatas pada skrip yang sebelumnya sudah ada dan sudah dimasukkan pada sistem. Singkat kata, mereka belum bisa memproses perintah yang lebih rumit. Memang, mereka bisa memainkan musik dari Spotify atau memesan kendaraan dari Uber. Tapi, Viv memberikan layanan yang jauh lebih fleksibel dan memiliki nuansa yang serupa dengan seorang asisten manusia.
Misalnya, Viv mampu melakukan reservasi makan malam di restoran dan melakukan pembelian tiket bioskop hanya dalam satu perintah saja. Program ini juga dapat mencari promo dan memberikan saran jika tiket bioskop sudah habis terjual atau jika tidak ada tempat yang tersedia di restoran tersebut. Dalam contoh yang diberikan oleh The Washington Post, tim Viv menggunakannya untuk memesan pizza dari restoran terdekat. Lalu Viv pun akan menanyakan topping yang diinginkan oleh pemesan. Delapan orang anggota tim pun menyebutkan topping yang mereka inginkan, lalu menambahkan perintah lain seperti: Tambah topping baru. Batalkan topping. Ubah ukuran pizza dari medium ke large. 40 menit kemudian, pizza pun sampai ke kantor mereka. Dan semua ini dilakukan tanpa harus membuka aplikasi apapun.
Tim Viv Labs yang tengah mengembangkan AI ini menyatakan bahwa program ini mampu belajar dan memperkaya pengetahuannya sendiri. Hal ini tentunya akan memberikan kemampuan yang nyaris tak terbatas pada Viv. Kelak, program ini juga dapat menggunakan data preferensi pribadi anda dan jaringan koneksi yang tak terbatas untuk menjawab hampir semua pertanyaan dan melakukan fungsi apapun.
Mungkin anda tidak akan langsung disuguhi dengan AI secanggih dan semenarik Scarlet Johansson di film Her, namun kita tahu bahwa para pengembang AI kini tengah berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas layanannya dan berusaha untuk mewujudkan the ultimate virtual personal assistant. Kita sudah berada di jalur yang tepat, dan saya yakin cepat atau lambat kita akan mencapai masa depan di mana AI menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia.