Apakah Anda pernah memperhatikan informasi perkembangan ekonomi di media massa yang biasanya muncul di awal atau akhir tahun? Dalam berita yang ditulis, biasanya juga terdapat ulasan berdasar riset para pakar ekonomi bagaimana perkiraan kondisi ekonomi ke depan. Misalnya berapa perkiraan nilai pertumbuhan ekonomi hingga bagaimana tren investasi beberapa waktu ke depan. Menurut pengamat ekonomi Johanna Gani, kondisi sosial politik yang memanas bisa berpengaruh terhadap melemahnya perekonomian. Sebaliknya kondisi politik yang damai bisa menguatkan kondisi ekonomi di Indonesia (detik.com, 18 Oktober 2014). Itulah mengapa riset ekonomi tersebut bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi Anda untuk membuat manajemen keuangan yang baik untuk masa depan.
Dalam ulasan tersebut, biasanya pengamat ekonomi akan memberikan pandangan-pandangan mengenai kondisi perekonomian makro (umum) kepada audien. Pandangan tersebut biasanya sudah berdasar riset yang pengamat lakukan selama beberapa waktu. Dari riset tersebut akan terlihat tren perekonomian seperti apa dan tindakan apa yang tepat yang bisa Anda ambil yang berhubungan dengan keuangan Anda. Tapi perlu juga diingat, bahwa hasil riset tersebut tidak selalu sesuai dengan harapan. Karena itu penting bagi setiap investor untuk merencanakan keuangan berdasarkan kebutuhan serta toleransi risiko yang dipilihnya.
Riset memang hal penting dalam perekonomian, termasuk perekonomian keluarga. Anda juga bisa melakukan riset untuk merencanakan keuangan Anda ke depan seperti apa. Riset yang Anda lakukan mungkin berbeda dengan para ahli ekonomi yang menggunakan banyak data dan kemudian diolah menjadi sebuah makalah. Namun secara garis besar tujuannya sama yaitu memperkirakan tren ekonomi sebagai dasar untuk mencapai tujuan finansial, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Berikut ini beberapa riset yang bisa Anda lakukan untuk merencanakan tujuan keuangan Anda di masa depan:
Riset suku bunga
Bank Indonesia adalah lembaga yang memberikan acuan besaran suku bunga. Anda harus tahu mengenai besaran suku bunga sekarang dan kemungkinan akan naik atau turun. Cukup gampang mendapatkan informasi besaran suku bunga saat ini. Di website Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan terpampang informasi besaran suku bunga terbaru. Salah satu manfaat meriset suku bunga adalah untuk kepentingan investasi. Menurut pengamat properti Panangian Simanungkalit, pada saat suku bunga turun dan rendah merupakan kesempatan untuk berinvestasi di bidang properti. Anda bisa mengajukan KPR ketika suku bunga turun. Bunga yang dikenakan relatif rendah dan investasi ini cocok untuk jangka panjang (pesona.co.id, 28 Mei 2015).
Riset kurs dan emas
Harga emas biasanya berkaitan erat dengan naik turunnya mata uang asing. Untuk mengetahui naik turunnya kurs mata uang seperti dolar, Anda bisa bisa melihatnya di cabang bank terdekat atau juga di website bank. Menurut perencana keuangan Aidil Akbar, bila dolar menguat emas biasanya harganya akan turun. Di saat harga emas turun ini biasanya orang kadang khawatir dengan prospek investasi emas. Aidil Akbar justru menyarankan saat emas turun ini waktu membeli emas. Namun usahakan investasi ini digunakan untuk jangka panjang, sehingga bila harga emas naik tinggi baru Anda jual. Namun saat emas masih mengalami tren menurun atau stagnan, simpan saja emas tersebut (kompas.com, 31 Desember 2011).
Riset biaya pendidikan
Bagi Anda yang sudah memiliki anak, Anda harus sudah mempersiapkan dan menghitung perkiraan biaya pendidikan jauh-jauh hari. Anda bisa bertanya kepada teman atau saudara yang sudah menyekolahkan anaknya. Bisa juga dengan datang langsung ke sekolah menanyakan biaya masuk di sekolah tersebut. Misalnya anak Anda baru berumur satu tahun dan baru akan masuk TK umur 5 tahun, Anda sebaiknya mempersiapkan dari sekarang. Menurut perencana keuangan Eko Endarto, kenaikan biaya pendidikan cukup tinggi setiap tahun ajaran baru. Menurut Eko kenaikannya melebihi inflasi di Indonesia. Rata-rata kenaikan biaya pendidikan sekitar 20% per tahun. Sebagai contoh biaya masuk TK Rp6 juta dan anak Anda akan masuk TK empat tahun lagi. Dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 20% per tahun, ketika si kecil masuk TK empat tahun lagi, dana yang harus Anda siapkan sekitar Rp12,5 juta. Untuk itu biaya pendidikan anak harus Anda perhatikan jauh-jauh hari, jangan sampai anggaran Anda kurang ketika si kecil akan masuk bangku sekolah (kontan.co.id, 28 September 2010).
Riset tersebut bisa Anda lakukan sehingga bisa menjadi dasar menentukan manajemen keuangan yang baik untuk mempersiapkan tujuan finansial Anda baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.