Setiap orang tua tentu ingin anaknya memiliki masa depan yang cerah. Salah satu caranya dengan memberikan jaminan pendidikan melalui asuransi pendidikan. Instrumen ini bisa membantu Anda merencanakan pendidikan agar alokasi dana Anda bisa lebih tepat sasaran.
Perencana keuangan Safir Senduk dalam buku Seri Perencanaan Keuangan Keluarga menyebutkan, asuransi pendidikan diperlukan karena biaya pendidikan setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diketahui agar perencanaan pendidikan bisa lebih teratur
Pertama, membuat perhitungan biaya pendidikan dengan cermat. Biaya pendidikan terdiri dari uang pangkal, uang SPP, biaya pendukung seperti buku, seragam dan biaya ekstrakurikuler atau biaya untuk membiayai kegiatan anak di luar pendidikan formalnya. Besarnya dana yang dibutuhkan dipengaruhi oleh beberapa hal. Misalnya, pengaruh faktor inflasi. Atau, apakah Anda akan menyekolahkan anak di sekolah negeri, swasta, atau bahkan ke luar negeri, tentu jumlah dana yang dibutuhkan akan berbeda.
Kedua, memperhitungkan jangka waktu atau berapa lama waktu yang Anda miliki untuk mempersiapkan dana pendidikan. Semakin lama waktu yang Anda miliki semakin ringan beban Anda. Jangka waktu dan besarnya biaya yang harus disisihkan setiap bulannya dipengaruhi oleh berapa usia anak Anda saat ini. Itu sebabnya idealnya, perencanaan pendidikan anak sudah dipikirkan sejak Anda dan pasangan berencana memiliki momongan.
Ketiga, bagaimana memenuhi biaya pendidikan tersebut? Anda dapat mengembangkan uang yang Anda sisihkan setiap bulannya lewat berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi pendidikan, deposito, reksadana, saham, atau obligasi. Masing-masing instrument keuangan ini memiliki return dan risiko yang berbeda-beda. Pemilihan produk ini harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan.
Menurut perencana keuangan Freddy Pieloor untuk tujuan pendidikan jangka pendek, misal sekitar 5 tahun, ia menyarankan untuk menggunakan asuransi pendidikan konvensional karena perhitungan uang pertanggungannya sudah pasti. Sedangkan untuk jangka panjang, Anda bisa memilih asuransi pendidikan dengan pilihan instrumen investasi di saham. Memang dana yang terbentuk akan fluktuatif, tapi dalam jangka panjang, imbal hasil mungkin lebih baik. (Kontan, 30 Oktober 2014)
Keempat, yang harus diperhatikan apakah produk investasi yang Anda pilih untuk dana pendidikan memiliki proteksi atau tidak. Manfaat asuransi atau proteksi adalah jika terjadi sesuatu hal pada Anda seperti sakit, kecelakaan atau kematian maka produk investasi Anda tetap bisa menghasilkan dan memberikan keuntungan bagi Anda.
Semoga, dengan mengetahui perencanaan pendidikan anak, Anda akan lebih optimal dalam merencanakan masa depan untuk si buah hati.
Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar Anda tentang pengalaman dalam mempersiapkan perencanaan pendidikan.