eBay, Etsy, Gumtree, Microsoft, Pinterest, Tencent, dan Yahoo dilaporkan telah menandatangani sebuah kesepakatan untuk memerangi penjualan produk hewan liar ilegal pada platform mereka.
Kesepakatan yang diumumkan pada Hari Gajah Sedunia pada Jumat lalu (12 Agustus 2016) ini merupakan hasil kolaborasi dengan World Wildlife Fund (WWF), the International Fund for Animal Welfare, dan TRAFFIC.
Berdasarkan kebijakan baru ini, perusahaan-perusahaan tersebut akan secara tegas melarang transaksi penjualan hewan liar maupun bagian tubuh hewan yang diambil secara ilegal, spesies yang terancam punah, dan satwa lainnya yang dilindungi. Itu artinya, barang-barang seperti tanduk badak, organ tubuh trenggiling, dan daging penyu akan dilarang untuk diperjualbelikan pada platform-platform tersebut.
Ini merupakan yang pertama kalinya sebuah organisasi konservasi satwa bekerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi secara bersamaan. Sebelumnya, mereka hanya pernah bekerja sama dengan organisasi lain secara individual.
“Kami sangat gembira melihat para pemimpin pasar online dan platform jejaring sosial berjuang kembali untuk memerangi para penjahat cyber … [dan] mencegah penjualan ilegal satwa liar yang terancam punah pada layanan mereka,” ujar Peter LaFontaine, manajer kampanye untuk International Fund for Animal Welfare, dalam sebuah pernyataan.
Tidak semua perusahaan e-commerce turut bergabung dalam program ini, sebut saja contohnya Amazon dan Facebook.
Tapi itu bukan berarti Facebook diam saja dan tidak berusaha menindaklanjuti isu transaksi ilegal ini. Buktinya saja, jika Anda mencari dengan kata kunci ‘gading gajah’ pada bagian Facebook shop, maka Anda tidak akan dapat menemukan satu toko pun yang menjualnya.
Sayangnya, masih banyak orang yang bisa mengakalinya dan melakukan transaksi ilegal tersebut melalui Facebook Group. Bahkan, di dalam grup privat ini seringkali terdapat platform untuk menjual senjata, meskipun Facebook telah berusaha untuk mencegah terjadinya transaksi semacam itu.
“Kami sudah melakukan dialog dengan beberapa perusahaan lain juga dan beberapa di antaranya mungkin akan menerapkan kebijakan ini di masa yang akan datang,” ujar Crawford Allan, direktur senior TRAFFIC pada sebuah wawancara. “Kami mendorong perusahaan untuk melakukannya dan kami pun siap untuk mendukung mereka.”