Dear Dokter,
Nama saya Dian, pria 38 tahun. Pada bulan November dan Desember tahun lalu saya terkena stroke yg disebabkan ada sumbatan di otak belakang. Saya sempat merasakan tubuh mati separuh tetapi Alhamdulillah sekarang sudah balik normal. Hanya di beberapa bagian tangan (sekitar area jari, siku, dan pangkal lengan) sekarang ini masih agak terasa kurang maksimal dan tidak bisa fleksibel seperti dahulu.
Yang ingin saya tanyakan, apa yang menyebabkan tangan saya masih belum normal dan bagaimana cara menanganinya? Sekedar info, gula darah saya 120mg/dL, kolesterol saya 140, tensi saya 120/80, dan asam urat saya 4,7. Untuk menjaga agar tidak terkena serangan lagi, saya menjaga pola makan dan jam kerja serta istirahat yang cukup. Saya juga mengonsumsi madu hitam sebagai obat penyakit stroke. Mohon pencerahannya.
Terima kasih,
Dian Suprayitno
Dear Bapak Dian,
Kami mengerti kekhawatiran yang Bapak alami. Anda merasakan bagian tangan (sekitar area jari, siku, dan pangkal lengan) sekarang ini masih tidak seperti dahulu.
Stroke adalah suatu penyakit yang banyak diderita pada usia lanjut yang mengakibatkan rusaknya sebagian dari otak. Hal ini terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat atau robek atau bocor.
Berikut adalah gejala stroke yang perlu Anda ketahui:
- Kelemahan pada wajah, tangan atau kaki pada satu sisi tubuh.
- Kehilangan penglihatan, koordinasi tubuh dan baal di tubuh secara tiba-tiba.
- Sakit kepala tiba-tiba.
- Kehilangan kesadaran.
Penderita stroke memang memiliki kemungkinan untuk mengalami stroke kembali dan biasanya serangan yang terjadi akan semakin berat. Selain itu, serangan stroke terkadang menimbulkan gejala sisa pada beberapa kasus, penderita sulit untuk kembali pulih seperti sediakala, sehingga ia memerlukan obat penyakit stroke untuk mengatasi hal tersebut.
Semakin luas kerusakan yang terjadi di otak akibat serangan stroke dan semakin sering stroke berulang, maka akan memperburuk keadaan pasien serta meningkatkan resiko kematian.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke berulang kembali:
1. Menjalankan gaya hidup sehat dengan cara:
- Menghindari rokok, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebih (maksimal satu sendok teh per hari), dan stres.
- Mengurangi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak.
- Mengendalikan hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit sumbatan pembuluh darah.
- Mengkonsumsi gizi seimbang dengan asupan karbohidrat rendah indeks gikemik yaitu makanan yang dicerna dan diubah menjadi glukosa secara bertahap dan perlahan sehingga puncak kadar gula darah di dalam tubuh tetap normal (70-150 mg/dL) seperti beras merah, gandum; lemak tidak jenuh seperti daging tanpa lemak dan ikan salmon; dan protein. Perbanyaklah sayur dan buah. Sebaiknya Anda juga mengurangi makanan yang digoreng berulang kali.
- Melakukan olahraga secara teratur, minimal setengah jam sehari.
2. Secara rutin berkunjung ke dokter spesialis saraf untuk melakukan kontrol.
3. Istirahat yang cukup, delapan jam sehari.
4. Dukungan dan peran serta keluarga yang optimal seperti menemani saat pasien kontrol ke dokter, mengingatkan pasien untuk selalu menjaga gaya hidup sehat.
5. Menjaga berat badan.
Seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh akan semakin menurun sehingga berat badan bisa meningkat jika tidak dijaga. Bila Anda termasuk dalam kategori tubuh overweight dan obesitas, maka risiko Anda terhadap penyakit stroke akan meningkat. Pada kelompok umur 40 sampai 49 tahun, obesitas mencapai puncaknya sebesar 23,0% pada laki-laki dan 43,0% pada wanita.
Untuk menentukan apakah seseorang gemuk, kurus atau termasuk ke dalam kategori berat badan ideal, digunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Berat Badan (Kg)
IMT =
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Kategori IMT kurus:
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 sampai 18,4
Kategori berat badan normal:
18,5 sampai 23,0
Kategori berat badan gemuk:
Overweight 23 sampai 24,9
Obesitas I > 25,0 sampai 29,9
Obesitas II > 30,0
Kami sarankan Anda rutin berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit saraf, untuk dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan mengetahui kondisi Anda saat ini. Mengenai penggunaan madu hitam sebagai obat penyakit stroke, sampai saat ini belum ada hasil penelitan medis berdasarkan uji klinis yang menerangkan manfaatnya. Namun, madu memang dapat menurunkan kadar LDL (Low-Density Lipoprotein/kolesterol tidak baik) yang dapat membantu melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko stroke. Meski demikian, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi madu secara berlebihan, karena madu juga mengandung gula.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Dyah Novita Anggraini