Saat ini, kecanggihan teknologi memang berkembang sangat pesat. Belum lama ini, muncul sebuah video tentang robot canggih pembuat pizza. Dalam video tersebut, terlihat ada yang berbeda dari dapur restoran yang menyediakan pizza di Mountain View, California. Tak seperti kebanyakan restoran yang mempekerjakan manusia sebagai koki, Zume Pizza malah memperkerjakan dua robot canggih bernama Marta dan Bruno untuk membuat pizza.
Munculnya makanan yang dibuat oleh robot memberikan keunikan tersendiri. Sebagai salah satu makanan favorit dari Itali, pizza akan menjadi komoditas yang pada akhirnya akan dibuat oleh mesin. Kini, Anda bisa memesan makanan tersebut yang dibuat oleh robot melalui Zume Pizza.
Lalu, bagaimana cara kerja robot tersebut? Robot bekerja dengan mekanisme pizza yang mereka buat dengan tangan mesinnya. Dua robot tersebut memiliki tugas yang berbeda dalam pengolahan pizza. Marta bertugas untuk mengoleskan saus di atas adonan pizza yang belum dipanggang, sementara Bruno yang bertugas memanggang adonan pizza tersebut.
Robot tersebut sendiri dipisahkan dengan manusia melalui kaca berbentuk kotak. Sedangkan untuk saat ini, campur tangan manusia dalam proses pembuatan keju hanya menaburkan keju dan menyiapkan topping pizza.
Salah satu pendiri restoran tersebut sekaligus kepala eksekutif adalah Alex Garden, yang pernah menjabat sebagai presiden di Studio Zynga. Perusahaan tersebut dikenal sebagai pembuat permainan di telepon genggam seperti FarmVille. Ia meluncurkan Zume pada bulan Juni 2016 dengan mempekerjakan insinyur hingga Julia Collins, seorang pengusaha restoran senior sekaligus CEO dari Harlem Jazz Enterprises.
Untuk membuat robot pembuat pizza ini, pada bulan Oktober tahun lalu, Zume mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan pembuat robot kenamaan Swiss, ABB, beberapa teknisi handal dunia, dan teknisi perangkat lunak. Hasilnya, pada bulan April 2016 Zume mulai menjual pizza buatan robot ini kepada pelanggan di Mountain View.
Garden mengatakan, robot ini diciptakan untuk membuat pizza secara efektif dan efisien. Ia juga mengungkapkan ambisinya untuk bersaing dengan restoran pizza lainnya.
Dengan memperkerjakan robot, bukan berarti manusia sepenuhnya keluar dari perusahaan ini. Beberapa orang khawatir bahwa robot akan mengambil pekerjaan dalam industri makanan. Namun, Collins meyakinkan sikap perusahaan atas anggapan ini. Tidak akan ada manusia yang bekerja di Zume Pizza terancam atas penggunaan robot dalam perusahaan.
“Itu benar-benar sebuah janji yang kami buat untuk karyawan,” tegas Collins.
Seseorang harus tetap melayani konsumen dengan mengantarkan pizza. Hingga saat ini, pekerjaan tersebut masih ditangani manusia. Ya, Zume Pizza juga sedang memikirkan masa depan proses pengiriman pizza.
Pada bulan Agustus 2016, Zume Pizza mencoba sistem pengantaran untuk pizzanya. Mereka tentunya tidak hanya mengantar layaknya tukang pizza lainnya. Sebagai perusahaan startup, Garden ingin mengantarkan makanan khas Itali tersebut melalui truk dengan 56 oven otomatis di dalamnya.
Otomatisasi dan robot berperan dalam bisnis pengantaran makanannya. Saat truk datang dan mengantarkan makanan ke pembeli, pizza diatur di temperatur yang pas agar tetap panas saat pembeli mengonsumsinya.
Selain itu, Zuma Pizza juga telah merambah aplikasi smartphone untuk proses yang lebih efisien. Mereka mendata berdasarkan pesanan pelanggan dari pesanan yang telah lalu, sehingga mereka dapat mempersiapkan pizza, bahkan sebelum Anda mengatakan pesanan. Mereka pun siap mengantar tepat pada waktunya.
Nah bagi Anda pecinta pizza, hal ini cukup menarik bukan? Kalau makanan Indonesia dibuat oleh robot juga gimana jadinya ya?