Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Sariawan dan Pencegahannya

Selamat Malam Dokter,

Saya berusia 22 tahun, kenapa saya sering sariawan ya? Saya sudah rajin minum vitamin C dan makan buah tomat. Mohon penjelasannya dan bagaimana cara mencegahnya?

Salam.

Irha Gustin

 

Dear Irha Gustin,

Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan mengenai keluhan sering sariawan. Untuk menjawab pertanyaan Anda, ada baiknya kami menjelaskan terlebih dahulu bagaimana sariawan dapat terjadi.  Lebih lanjut kami sertakan pula informasi mengenai obat sariawan di akhir jawaban ini.

Sariawan atau SAR  (Stomatitis Apthous Reccurent) adalah luka yang terbatas pada jaringan lunak rongga mulut. Sariawan merupakan penyakit yang umum ditemukan dan penyebabnya belum dapat dipastikan tapi terkait dengan beberapa faktor seperti:

  • Stres.
  • Pemakaian obat-obatan tertentu seperti pada kemoterapi, antibiotik (obat-obatan yang digunakan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri) dan obat untuk menangani peradangan pada sendi.
  • Trauma (luka) lokal dalam mulut seperti tergigit atau makan makanan yang panas.
  • Faktor genetik (keturunan).

Sariawan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari karena sifat dari kondisi ini adalah self-limiting (penyakit yang dapat sembuh sendiri).


Hal yang utama dalam pengobatan sariawan adalah mencari faktor-faktor yang berperan terhadap timbulnya sariawan tersebut dalam mulut dan kemudian diperbaiki dan dihindari sehingga dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit ini. Dan yang perlu diperhatikan adalah mencegah terjadinya infeksi sekunder (tambahan) yaitu dengan menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi, membersihkan karang gigi (terbuat dari plak dan zat kapur yang berasal dari air liur) dan merawat gigi-gigi yang berlubang serta mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral seperti buah dan sayur.

Obat sariawan untuk mengatasi SAR diberikan sesuai dengan tingkat keparahan luka. Untuk kasus ringan, jenisnya bisa berupa obat salep seperti:

  • Topical coating agent yang melindungi lesi (luka) dari gesekan dalam rongga mulut saat berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak langsung dengan makanan yang asam atau pedas.
  • Salep yang berisi anestesi topikal (obat yang diberikan langsung pada daerah yang terkena bersifat lokal) untuk mengurangi rasa perih.
  • Obat kumur chlorhexidine. Penggunaan obat kumur chlorhexidine dapat membantu mempercepat penyembuhan SAR. Namun penggunaan obat ini secara jangka panjang dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kecoklatan.

Obat-obatan tersebut didapat dengan resep dokter. Meskipun penyakit ini terbilang ringan, ada baiknya bila ditangani oleh dokter gigi spesialis penyakit mulut.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini