Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

5 Jenis Terapi Penyembuhan Leukimia

Leukimia merupakan jenis kanker yang menyerang sel-sel pembentuk sel darah di dalam tulang sumsum. Dalam kondisi normal, tubuh memproduksi sel-sel darah putih di dalam sumsum untuk melawan infeksi. 
 
Keberadaan kanker dalam darah akan menyebabkan perkembangan sel darah putih menjadi abnormal. Sel ini tidak tumbuh dengan baik dan berkembang dalam jumlah yang berlebihan. Sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan sel darah putih di sumsum tulang dan menghambat pertumbuhan sel-sel darah sehat.
 
Saat terserang leukimia, pasien disarankan untuk melakukan terapi dan pengobatan secepat mungkin untuk menahan laju penyebaran kanker. 
 

Inilah 5 jenis terapi penyembuhan leukimia:

 
 

1. Kemoterapi

Dalam proses kemoterapi, pasien akan diberikan obat anti kanker dengan tujuan untuk mematikan sel-sel kanker yang ada di dalam darah tersebut. Jenis obat yang diberikan bisa berupa injeksi atau tablet. Untuk kasus leukimia akut, seperti leukimia limfositik akut dan leukimia mielogen akut pengobatan dilakukan melalui kombinasi beberapa jenis obat yang diinjeksi ke dalam intra vena atau pembuluh darah.
 
Sementara untuk kasus leukimia kronis,seperti leukimia limfotik kronis dan leukimia mielogen kronis biasanya kemoterapi diberikan lewat obat. Pada beberapa kasus leukemia limfositik kronis, mungkin juga diberikan lewat suntikan. 
 

2. Terapi Sel Punca


Disebut juga transplantasi sumsum tulang. Lewat pengobatan ini dilakukan penggantian sumsum tulang penderita yang rusak dengan yang baru dan lebih sehat. 
 
Ada dua jenis terapi sel punca dilihat dari asal sel punca pengganti. Yang pertama, disebut dengan transplantasi sumsum tulang otologus. Yaitu transplantasi yang mengambil sel punca dari tubuh pasien itu sendiri. Proses pengambilan sel punca ini biasanya dilakukan setelah pasien terlebih dulu menjalani kemoterapi.
 
Yang kedua adalah transplantasi sumsum tulang alogenik. Yaitu transplantasi yang mengambil sel punca dari tubuh orang lain. Baik transplantasi otologus maupun alogenik diperuntukan bagi pasien leukima akut. Yaitu pasien yang memiliki kelainan genetik dengan prognosis atau perkembangan penyakit yang buruk. Misal, kasus leukima akut yang didahului dengan adanya myelodysplastic syndrome yang bisa melawan pengobatan kemoterapi sehingga tingkat kekambuhannya tinggi.
 

3. Terapi Biologi

Proses terapi atau pengobatan leukimia lewat terapi biologi menggunakan obat-obatan khusus yang fungsinya untuk meningkatkan kekebalan alami tubuh melawan kanker. Misal, penggunaan obat imatinib mesilat atau dasatinib, yang digunakan untuk terapi pada kasus leukimia kronis jenis CML. 
 

4. Radiasi

Yaitu jenis terapi yang menggunakan penembakan sinar X berdosis tinggi. Penembakan sinar dilakukan di bagian yang terkena kanker. Tujuannya untuk mematikan sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Terapi ini biasanya dilakuan sebelum melakukan terapi transplantasi sel induk. 
 

5. Transplantasi Sel Induk (Stem Cell Transplant)

Setelah melakukan terapi radiasi, pasien kanker darah atau leukimia biasanya diminta untuk menjalani terapi transplantasi sel induk (stem cell transplant). Sel induk dimasukkan ke dalam sumsum tulang untuk membangun kembali suplai sel darah dan meningkatkan kekebalan tubuh pasien. 
 
Baca Juga:  Persiapan Seru Merayakan Oktoberfest di Jerman