Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Sembelit Disertai Perut Perih

Kepada Yth Tim Dokter Futuready,

Perkenalkan, saya Maulana usia 40 tahun. Saya mengalami gejala sembelit disertai dengan perih di bagian perut sebelah kiri. Terkadang BAB disertai keluar darah. Kondisi ini sudah berlangsung selama satu minggu. Bentuk feses saya panjang dan kecil.

Apakah ini gejala penyakit tertentu? Sebaiknya saya periksakan ke klinik atau dokter spesialis apa dan perlukah tes laboratorium? Mohon jawaban dokter secepatnya karena saya khawatir dengan gejala seperti ini karena saya pernah baca artikel tentang kanker usus.

Terima kasih atas bantuan dokter.

Wassalam,

Maulana

 

Jawaban:

Wa’alaikum salam Bapak Maulana,

Keluhan Anda adalah susah buang air besar dan feses terkadang disertai darah. Merujuk dari permasalahan Anda, banyak kemungkinan penyakit yang terjadi, diantaranya :

1. Konstipasi atau sembelit

Konstipasi adalah suatu keadaan jarangnya frekuensi buang air besar (BAB), penurunan frekuensi gerakan usus, dan BAB terasa keras dan sulit. Jika feses terasa keras dan dipaksakan untuk keluar dengan cara mengejan, maka dapat terjadi iritasi pada daerah sekitar lubang dubur sehingga berisiko menimbulkan perdarahan. BAB berdarah yang Anda rasakan bisa saja terjadi karena bentuk feses yang keras, atau Anda terlalu mengejan saat BAB, sehingga menyebabkan terjadi iritasi dan perdarahan di sekitar lubang dubur. 

2. Wasir

Jika keluhan susah BAB disertai darah dan ada gejala benjolan di daerah anus, maka kemungkinan keluhan Anda berkaitan dengan wasir (dalam istilah medis dinamakan hemorrhoid). Hemorrhoid merupakan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah vena (pembuluh darah yang mengantar darah menuju jantung) di daerah rektum (bagian terakhir dari usus besar) atau anus. Hemorrhoid terbagi menjadi dua jenis, yakni:

  • Hemorrhoid eksterna

Merupakan wasir yang timbul pada daerah yang dinamakan anal verge, yaitu daerah ujung dari anal kanal (anus). Wasir jenis ini dapat terlihat dari luar tanpa menggunakan alat apa pun dan menimbulkan keluhan nyeri.

  • Hemorrhoid interna

Merupakan wasir yang muncul di dalam rektum. Biasanya wasir jenis ini tidak nyeri, sehingga kebanyakan orang tidak menyadari kalau mereka mempunyai wasir ini. Perdarahan dapat timbul jika mengalami luka di daerah anus.

Jika Anda memiliki salah satu dari gejala di atas, kami sarankan Anda melakukan pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis bedah umum agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

3. Kanker usus

Kanker usus adalah pertumbuhan abnormal sel  pada  rongga usus. Gejala penyakit kanker usus bisa berupa gangguan susah BAB, BAB berdarah, perut kembung, gangguan pencernaan, nyeri perut, penurunan berat badan, dan lemas. 

Merujuk dari keluhan Anda, masih terlalu dini untuk mendiagnosis apakah keluhan Anda berkaitan dengan gejala penyakit kanker usus. Kami sarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis bedah umum, karena diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara menyeluruh.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan colok. Dokter akan memasukkan jarinya ke rektum untuk mendiagnosis. Pemeriksaan dapat dilakukan di klinik rawat jalan. Meski hanya memakan waktu kurang dari lima menit, namun dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan bagi sebagian orang yang menjalani. Cara itu biasanya hanya dapat mendeteksi kanker yang terletak antara 5-8 sentimeter terakhir dari rektum.


Sementara itu, pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk mendeteksi gejala penyakit kanker usus adalah:

  • Fecal occult blood test (FOBT) atau tes okultisme darah tinja. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah dalam kotoran ada darah yang disebabkan oleh kanker usus. Tes ini dilakukan dua tahun sekali.
  • Signoisdoskopi. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan pipa atau selang kecil yang tipis dan berkamera ke dalam rektum, sehingga dokter bisa melihat melalui layar monitor.
  • Kolonoskopi. Tindakan ini merupakan tes paling akurat. Pipa atau selang elastis yang panjang dan kecil dimasukkan ke rektum, sehingga dokter bisa melihat keseluruhan usus besar, mengambil polip (benjolan), dan mengambil contoh jaringan.
  • Computerized Tomography Scanner (CT Scan). CT Scan adalah mesin sinar-X khusus yang mengirimkan berbagai berkas pencitraan secara bersamaan dari sudut yang berbeda. Pemeriksaan ini bukan tindakan operatif dan merupakan acuan deteksi kanker dan adenoma (tumor jinak).
  • Tes M2 pyruvates kinase (M2-PK). Tes ini memiliki tingkat akurasi di atas 80%. M2-PK ditemukan oleh E. Eigenbrodt pada 1992, kemudian dikembangkan oleh Schebo Biotech. Dalam pemeriksaan, akan diukur aktivitas metabolisme tumor usus besar pada stadium awal untuk mendeteksi benjolan  yang tidak berdarah.

Untuk sementara, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini saat mengalami gangguan sembelit, yaitu:

Mengkonsumsi makanan tinggi kadar serat

thinkstockphotos-522733755.jpg

Makanan tinggi serat dapat membantu tubuh membentuk tinja yang lebih lunak. Jenis makanan yang tinggi kadar serat adalah kacang-kacangan, sayur, dan buah. Sebaiknya jumlah konsumsi makanan tinggi serat ini dilakukan secara bertahap, awalnya hanya sedikit, lalu ditingkatkan sedikit-sedikit. Hal ini perlu dilakukan karena jika saluran cerna belum terbiasa dengan serat yang dimakan, justru akan menimbulkan keluhan kembung.

Berolahraga secara teratur

thinkstockphotos-471817400.jpg

Aktivitas fisik yang rutin akan membantu menstimulasi aktivitas usus sekaligus mengurangi waktu yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melalui usus besar, sehingga membatasi jumlah air yang diserap dari tinja ke dalam tubuh. Anda bisa mencoba berjalan kaki selama 10 sampai 15 menit beberapa kali sehari, untuk memperbaiki fungsi sistem pencernaan secara optimal.

Minum cairan yang cukup

thinkstockphotos-508729155.jpg

Masalah sembelit juga bisa diatasi dengan mengkonsumsi cairan yang cukup. Hal ini berguna untuk melunakkan feses Anda. Targetkan untuk minum 8 gelas per hari. Pilihlah minuman air putih atau minuman yang rendah kalori. Hindari minuman yang manis dan bersoda.

Selain tiga kiat di atas, apabila Anda ingin menggunakan obat yang bersifat laksatif (pencahar), Anda harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Dan sebaiknya, obat-obat ini hanya digunakan sebagai cara terakhir, jika cara-cara di atas tidak berhasil.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novit
a Anggraini