Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (AS).
Namun penyebab penyakit jantung bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, rutin berolahraga, dan tidak merokok, penyebab penyakit jantung yang mematikan ini bisa dihindari. Namun ada satu hal lagi yang dapat membuat resiko penyakit jantung menurun, yaitu menyusui.
Pada artikel yang ditulis oleh konselor laktasi bersertifikat, Gina Cicatelli Ciagne, CLC, di Huffington Post (17/2/2012), dijabarkan bahwa risiko penyebab penyakit jantung dan hal-hal yang berkaitan dengannya berkurang pada ibu menyusui.
Artikel tersebut ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Eleanor Bimla Schwarz dan koleganya di University of Pittsburgh Center for Research on Health Care terhadap 140.000 wanita berusia rata-rata 63 tahun pada Mei 2009. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa risiko atau penyebab penyakit jantung berkurang hingga 10 persen pada perempuan yang menyusui anaknya lebih dari 12 bulan. Faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi juga menurun pada ibu menyusui.
“Kita tahu bahwa menyusui penting untuk kesehatan bayi, kini kita pun tahu bahwa menyusui penting bagi kesehatan ibu juga. Semakin lama seorang ibu menyusui bayinya, semakin baik bagi mereka berdua, ujar Schwarz dalam situs naturalchild.org.
Berkurangnya risiko penyebab penyakit jantung pada ibu menyusui disebabkan oleh tiga faktor berikut:
- Menyusui membantu ibu mengatur ulang tubuhnya usai mengandung dan melahirkan. Sekitar 200-500 kalori hilang dari dalam tubuh per hari ketika menyusui. Ini membantu ibu menurunkan berat badannya.
- Menurunnya risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 pada ibu yang menjaga berat badannya usai melahirkan.
- Jumlah kolesterol baik (HDL) lebih tinggi daripada rasio kolesterol jahat (LDL) pada ibu menyusui.
Selain itu, dalam situs uppitysciencechick.com, psikolog kesehatan Kathleen Kendall-Tackett, Ph.D., IBCLC menulis bahwa berkurangnya risiko penyakit jantung pada ibu menyusui dipengaruhi oleh menurunnya level stres setelah menyusui selama setengah jam atau lebih.
Manfaat ASI tidak hanya berlaku untuk ibu, tetapi juga untuk anak. Seperti dikemukakan oleh Nisha I. Parikh, M.D, M.P.H., seorang ahli jantung di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston pada konferensi American Heart Association tahun 2007 di situs sciencedaily.com (6/11/2007) bahwa orang dewasa yang diberi ASI saat bayi memiliki rata-rata indeks massa tubuh lebih rendah (0,8 kg/m2) dan tingkat kolesterol baik HDL lebih tinggi (hingga 55%).
Menyusui memang banyak manfaatnya, seperti membuat bayi lebih cerdas, membantu mencegah kerusakan gigi, menciptakan kedekatan antara ibu dan bayi, hingga mengurangi risiko penyebab penyakit jantung. Jangan ragu untuk menyusui atau mengajak ibu hamil lainnya untuk menyusui.
Anda dapat membagikan tips ini di jejaring sosial facebook dan twitter pada kolom di bawah ini!