Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cara Investasi yang Mudah Untuk Mahasiswa

Terlalu dini untuk berinvestasi? Tidak juga. Malah kalau Anda sudah tahu cara berinvestasi sejak di bangku kuliah, Anda bisa memiliki dana yang cukup banyak untuk masa depan Anda setelah lulus kuliah nanti. Entah Anda gunakan untuk modal usaha, melanjutkan pendidikan, atau dana untuk berkeluarga.
 
Uang juga bukan masalah. Asalkan Anda bisa menyisihkan sedikit uang bulanan maka produk investasi dengan dana minim akan siap menanti Anda. Tak ada kata terlalu dini untuk memulai berinvestasi.
 

Persiapan Investasi Untuk Mahasiswa

 
Sebelum memutuskan produk investasi yang dipilih, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan investasi, risiko investasi, keuntungan, dan jangka waktu investasi. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda bisa dengan lebih mudah memilih jenis investasi yang paling pas.
 
Setelah itu, pelajari masing-masing produk investasi. Cari tahu sebanyak-banyaknya risiko dan keuntungan investasi tersebut. Perhatikan pula cara ‘bermain’ investasi tersebut. Tak lupa cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan manajemen investasi. Bagaimana kredibilitas mereka.
 
Setelah semua data dan informasi tersebut Anda lengkapi, Anda bisa memilah investasi mana saja yang ingin Anda lakukan. Perhatikan juga jumlah dana Anda. Bila mencukupi Anda bisa bermain di berbagai produk investasi.
 
PELAJARI INI: Investasi Sejak Dini
 

Berbagai Produk Investasi untuk Mahasiswa

Banyak peluang bagi mahasiswa untuk mulai berinvestasi. Beberapa produk investasi untuk mahasiswa ini bisa dimiliki dengan dana yang minim. Cobalah perhatikan beberapa produk investasi untuk mahasiswa ini:
 

1. Investasi Reksa Dana


Produk investasi reksa dana bisa dimulai oleh mereka yang sudah memiliki KTP. Reksa dana juga memiliki beberapa kemudahan. Salah satunya, nilai investasi yang rendah dan sesuai dengan kondisi keuangan mahasiswa. Hanya dengan dana Rp100 ribu, Anda sudah bisa berinvestasi di reksa dana. Meski nilai investasinya rendah, namun keuntungannya bisa tinggi, bisa sampai 20 persen setiap tahun. Tentu ini jauh di atas tabungan dan deposito.
 
Reksa dana juga terdiri dari beberapa jenis. Reksa dana pasar uang misalnya, memiliki risiko paling rendah dengan potensi return 5-7 persen. Di atas itu ada reksa dana pendapatan tetap dengan return yang sedikit lebih tinggi, yaitu 8-12 persen. Sementara reksa dana campuran dan saham berpotensi menghasilkan keuntungan sekitar 15-20 persen setahun. 
 
Perlu Anda ingat, potensi return tersebut tidak dijamin secara pasti, karena akan bergerak mengikuti mekanisme pasar. Semakin tinggi potensi keuntungan reksa dana, maka semakin besar pula risiko reksa dana tersebut. 
 

2. Investasi Saham

Saham bisa dibeli dengan modal dan lot yang kecil, yaitu hanya 100 lembar per lot. Risiko saham yang tinggi, cocok untuk mahasiswa yang ingin berpetualang dan tak kenal takut. Apalagi bila Anda selalu haus pengetahuan baru. Investasi saham bisa mengasyikkan. 
 
Di pasar modal Anda bisa ‘bermain’ saham dan mendapat pengalaman baru. Namun investasi saham lebih cocok untuk investasi dengan tujuan jangka panjang, biasanya lima tahun atau lebih.
 
Agar modal Anda tak hilang percuma, cari informasi kinerja perusahaan yang ingin Anda beli sahamnya. Pahami juga gejolak pasar. Pastikan Anda memilih perusahaan sekuritas pemerintah atau swasta yang memiliki kinerja keuangan yang sehat.